Grup Northstar Ungkap Karakteristik Startup yang Disukai Investor

Bisnis.com,01 Sep 2021, 21:34 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Financial Technology (Fintech)/channelasia

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, generasi muda mulai memberanikan diri mendirikan perusahaan rintisan alias startup. Sayangnya, laju bisnis mereka terkadang terhalang oleh masalah permodalan untuk mengakselerasi bisnis.

Untungnya, saat ini sudah banyak firma pengelola dana ekuitas yang bisa menjadi juru selamat bagi para pengusaha startup yang bisa menopang roda bisnis mereka. Meski demikian, para pemilik modal tidak sembarangan dalam memilih perusahaan yang akan diberikan 'uluran tangan' permodalan.

Startup edukasi finansial Ternak Uang besutan PT Ternak Uang Nusantara mencoba membedah hal tersebut bersama Co-Founder & Co-Managing Partner Northstar Group Patrick Walujo.

Patrick mengungkap gambaran tentang karakteristik startup yang diminati para investor, yaitu mereka yang terus berinovasi dan punya cut cost atau biaya lebih rendah, serta paling bisa bertahan dalam banyak kondisi.

Selain itu, Patrick juga memaparkan bahwa investor cenderung tertarik dengan pendiri atau founder startup tersebut, terutama yang punya kejelasan visi dan menguasai bisnis yang dijalankannya.

"Saya senang anak muda berinvestasi di stock market. Tapi, saya berharap juga generasi muda untuk terjun langsung dalam bisnisnya sendiri. Salah satu kunci dasar untuk kesuksesan bisnis adalah accounting. Orang banyak uang untuk investasi itu banyak, tapi yang bisa menjalankan bisnis itu sedikit," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (1/9/2021).

Pada kesempatan yang sama, Director Northstar Group Henky Prihatna memaparkan startup yang 'tampak cantik' di mata investor merupakan mereka yang bergerak di sektor ekonomi digital.

"Karena pertumbuhan sektor ekonomi digital cepat sekali. Tahun 2025, ekonomi digital Indonesia berpotensi meningkat 3 kali lipat daripada sekarang. Karena yang tadinya konvensional, akan dipaksa bertransformasi ke digital agar bisa bertahan dalam persaingan bisnis," ungkap Henky.

Investor tentu juga mempertimbangkan sektor industri yang dijalankan oleh para pengaju modal, contohnya industri mana yang masih punya prospek besar, yaitu edutech, healthtech, atau new media seperti podcast yang menjanjikan revenue besar.

"Terakhir, business models, make sense atau gak? Profitable atau enggak, itu juga kita lihat sebagai investor," imbuhnya.

Selain itu, Henky pun sepakat bahwa sosok founder startup yang bukan hanya bermodal teori saja juga penting, terutama para pendiri yang bisa mengeksekusi visi dan misi tersebut dengan baik.

Namun, semua kriteria tersebut tentu baru bisa dilakukan ketika pemilik startup benar-benar menguasai manajemen bisnisnya. Oleh karena itu, diperlukan literasi finansial yang akan memandu mereka untuk lebih bijak dalam menentukan masa depan bisnis mereka.

Oleh karena itu, Ternak Uang hadir untuk memberikan pembekalan literasi finansial kepada generasi muda melalui sejumlah layanannya, seperti Ternak Uang Academy, Insight, Watchlist, hingga Corporate Access.

"Kami ingin terus menghadirkan layanan-layanan yang relevan untuk generasi muda dan berharap dapat memperkuat komunitas kami sebagai satu platform yang bisa saling memberdayakan sesama," ujar Co-Founder & CEO Ternak Uang Raymond Chin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini