RI Terima 500.000 Dosis Vaksin AstraZeneca dari Australia

Bisnis.com,02 Sep 2021, 17:03 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Menteri Luar Negerti Retno LP Marsudi usai menerima 3,8 juta vaksin jadi AstraZeneca di Bandara Soekarno Hatta, Senin (26/4/2021). /Biro Pers Sekretariat Presiden-Krisrnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia kembali kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 500.000 dosis vaksin AstraZeneca di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (2/9/2021) sore.

“Alhamdulillah pada sore hari ini kita kembali kedatangan vaksin AstraZeneca sebanyak 500.000 dosis vaksin yang merupakan dose sharing yang diperoleh dari pemerintah Australia,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kamis (2/9/2021).

Kedatangan ini, kata Menlu, merupakan pengiriman tahap pertama dari rencana pemerintah Australia yang memberi dukungan 2,5 juta dosis vaksin kepada Indonesia pada tahun ini melalui mekanisme bilateral.

Selain itu, pemerintah Australia juga telah berkomitmen untuk memberikan dukungan pengadaan vaksin bagi Indonesia senilai AU$77,1 juta yang akan disalurkan melalui UNICEF.

Menurutnya, dukungan-dukungan tersebut merupakan buah dari komunikasi Menlu Indonesia dan Menlu Australia dalam beberapa waktu terakhir.

“Guna terus memperkokoh kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara yang dibentuk pada 2018, kami berencana, Indonesia dan Australia berencana untuk melakukan pertemuan ‘2+2’ dalam waktu dekat,” ungkap Menlu.

Selain di tingkat menteri, Menlu juga menyampaikan bahwa upaya dalam penguatan kerja sama dalam penanganan Covid-19 juga dilakukan oleh pemimpin kedua negara.

Retno mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison secara reguler melakukan pembicaraan via telepon.

“Atas nama pemerintah Indonesia, saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Australia atas dukungan kerja sama penanganan Covid-19,” ujar Menlu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini