Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI melaporkan bahwa realisasi penyaluran bantuan sosial di Provinsi Aceh telah mencapai lebih dari Rp200 miliar hingga akhir Agustus 2021.
Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia Kokok Alun Akbar menjelaskan bahwa dari total tersebut, penyaluran bansos sembako telah mencapai Rp179 miliar atau 95,05 persen dari target.
Penyaluran bansos sembako kepada 324.299 keluarga penerima manfaat (KPM) diharapkan rampung pada September 2021. Distribusi tersebut akan dilakukan melalui 125 kantor cabang BSI di berbagai wilayah Aceh.
Sementara itu, untuk bansos program keluarga harapan atau PKH sampai dengan Agustus 2021 telah disalurkan kepada 70.932 dari 220.765 KPM.
“Kami akan mempercepat proses penyaluran bantuan sosial ini agar pada akhir September 2021, seluruh Keluarga Penerima Manfaat dapat menerima bansos,” kata Kokok, dalam keterangan resmi BSI, Kamis (2/9/2021).
Kokok menuturkan dukungan BSI pada program bantuan dari Kementerian Sosial tersebut merupakan salah satu upaya perseroan guna mendukung pemerintah dalam memberikan bantuan pada masyarakat Aceh, yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi.
PKH merupakan bantuan sosial yang dilakukan nontunai melalui bank penyalur ke rekening atas KPM. Bansos ini diberikan per tiga bulan disesuaikan dengan kriteria yang ditentukan. Bantuan tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan bergizi, perlengkapan dan transportasi ke sekolah, modal usaha dan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan.
Sementara itu, bansos sembako adalah pemberian bantuan sebesar Rp200.000 per bulan untuk masing-masing KPM. Penerima bansos wajib membelanjakan uang tersebut untuk membeli bahan pangan.
Bantuan sosial nontunai disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) terafiliasi dengan produk BSI TabunganKu Wadiah. Kartu ini memiliki beberapa fitur di antaranya tidak adanya saldo minimal dan limit, tanpa biaya pengendapan, biaya administrasi bulanan, biaya penutupan rekening, serta biaya ganti buku.
Dalam proses menyalurkan bansos, BSI menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan mengatur secara bergantian KPM yang hadir di lokasi dari beberapa desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel