Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) memberikan penjelasan mengenai rencana menyerap sebagian saham rights issue PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), anak usaha perseroan.
Sebagai catatan, MNC Bank akan menambah modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham seri B dengan rasio 2:1, atau maksimal 33,33% dari total modal disetor setelah HMETD.
MNC Bank telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan rights issue pada 31 Agustus 2021. PT MNC Kapital Indonesia Tbk. sebagai pemegang saham utama perseroan tidak akan menyerap semua haknya dalam rights issue tersebut dan tidak akan mengalihkan HMETD.
Presiden Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) Wito Mailoa menjelaskan investor strategis akan berinvestasi di MNC Bank yang merupakan anak usaha dari perseroan melalui private placement. Hal ini menyusul pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) BABP yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan.
Dia mengatakan terkait harga pelaksanaan rights issue yang di bawah harga pasar, hal itu dinilai justru akan menguntungkan pemegang saham.
"Investor ritel aman. Dalam rights issue BABP tidak ada standby buyer dan BCAP hanya akan mengambil sebagian dari sisa rights tidak kurang dari Rp200 miliar, itu karena sisanya dicadangkan untuk investor strategis," terangnya melalui siaran pers, Kamis (2/9/2021).
Hal itu dijelaskan Wito guna menjawab pertanyaan media yang menanyakan mengenai informasi dalam prospektus BABP.
Dalam prospektus, BCAP sebagai pemegang saham utama MNC Bank akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya tidak kurang dari Rp200 miliar atau setara dengan 628,93 juta saham.
MNC Bank dalam prospektus juga menyebutkan tidak terdapat pembeli siaga dalam PMHMETD VII ini. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PMHMETD VII tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
Selanjutnya, Wito pun optimistis pasar menyambut positif aksi korporasi pelaksanaan HMETD BABP tersebut, di mana BCAP akan menyerap sebagian saham BABP. Ditambah lagi, ada investor strategis yang akan masuk BABP.
Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp318, BABP menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp4,5 triliun. Pada harga saat ini, Price-to-Book Value (PBV) pasca-HMETD akan berada pada 2,79x dibandingkan dengan PBV sebesar 7,41x pada penutupan perdagangan kemarin.
Baca Juga : Catat! Ini Jadwal Rights Issue MNC Bank (BABP) |
---|
Valuasi yang cukup murah dibandingkan dengan bank digital lainnya di Indonesia tersebut memberikan investor kesempatan untuk memulai bersama agenda pertumbuhan bisnis dengan peningkatan yang signifikan ke depan.
Oleh karena itu, Wito meyakini seluruh saham baru yang akan diterbitkan BABP akan terserap. Terlebih, harga pelaksanaan rights issue tersebut di bawah harga pasar saat ini, sehingga menguntungkan bagi investor.
"Justru menguntungkan pemegang saham, karena bisa menambah kepemilikannya dengan harga murah," ungkapnya.
Jika pemegang saham tidak menambah kepemilikannya, lanjutnya, mereka dapat menjual bukti rights kepada pihak lain.
"Cara mana yang akan ditempuh, keduanya memberikan keuntungan kepada pemegang saham," kata Wito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel