Bos BCA Beberkan Strategi Perkuat Keamanan Siber

Bisnis.com,05 Sep 2021, 18:25 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan peningkatan transaksi digital selama masa pandemi Covid-19. Sejalan dengan hal itu, perseroan memastikan untuk terus meningkatkan keamanan data para nasabah.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengatakan transaksi internet banking BCA naik 33 persen dari 750 juta transaksi menjadi 1 miliar transaksi secara tahunan (yoy).

Sementara itu, transaksi mobile banking BCA melonjak sebesar 66 persen yoy dari 1,41 miliar kali menjadi 2,35 miliar kali per Juni 2021.

Sejalan dengan peningkatan tersebut, Jahja menuturkan bahwa perseroan semakin memprioritaskan keamanan data nasabah. BCA pun melakukan inovasi, seperti haloBCA Apps, serta menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) teknologi informasi.

“BCA senantiasa mengutamakan keamanan dan kenyamanan bertransaksi nasabah, dengan terus meningkatkan sistem keamanan TI dan kualitas layanan perbankan lainnya,” ujar Jahja dalam keterangan resmi BCA, dikutip pada Minggu (5/9/2021).

Menurutnya, upaya menciptakan ekosistem perbankan digital Indonesia secara aman dan nyaman membutuhkan kolaborasi antarpihak. Oleh sebab itu, keamanan bertransaksi digital merupakan tanggung jawab antara penyedia layanan perbankan dan penggunanya.

Di sisi lain, interaksi nasabah dengan BCA secara digital juga meningkat. Hal ini diikuti oleh risiko kejahatan teknologi, sehingga perseroan terus meningkatkan keamanan teknologi informasi atau TI.

Pengembangan sistem keamanan TI BCA dilakukan dengan tujuan untuk melindungi keamanan data dan memastikan sistem TI selalu siap melayani transaksi nasabah, termasuk menangkal dan mengantisipasi cyber-crime serta potensi fraud.

BCA menerapkan strategi pengamanan mulai dari pengamanan jaringan, aplikasi, sistem komputer dan data. Semua pengamanan yang telah dilakukan bertujuan mengamankan data dengan konsep Data Loss Prevention (DLP).

Untuk memastikan keamanan transaksi, BCA juga menerapkan pengamanan tambahan berupa two factor authentication untuk memastikan akses aplikasi dilakukan oleh orang yang tepat.

Untuk menghindari kejahatan perbankan, BCA turut mengedukasi nasabah untuk menjaga data pribadi, seperti tidak memberikan PIN, OTP, ataupun informasi rahasia serta pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini