Harga Batu Bara Naik, ASI: Program Ekspor Semen Terancam

Bisnis.com,06 Sep 2021, 13:00 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Ilustrasi pekerja memindahkan semen untuk diangkut ke kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/2). /BISNIS.COOM

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat harga batu bara untuk industri semen telah naik sekitar 60 persen secara tahunan pada Juli 2021. Hal tersebut dinilai dapat mengancam kinerja ekspor industri semen.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi bahwa harga batu bara untuk industri semen bisa naik hingga dua kali lipat di akhir 2021. Hal tersebut akan mengkhawatirkan bagi industri semen, lantaran harga batu bara berkontribusi sekitar 35–40 persen dari total biaya produksi.

“Perusahaan semen tidak bisa bersaing dengan kompetitor [di pasar global], karena adanya kenaikan biaya produksi sekitar 10–15 persen,” katanya kepada Bisnis, Senin (6/9/2021).

Widodo berujar, kenaikan biaya produksi berpotensi meniadakan program ekspor semen secara keseluruhan. Pasalnya, program ekspor dapat membuat perusahaan semen nasional justru merugi.

Widodo menilai, kinerja ekspor semen per Juli 2021 masih cukup bagus, karena tercatat volume penjualan ke luar negeri per Juli 2021 mencapai 855.000 ton atau naik sekitar 26,47 persen secara tahunan.

Namun demikian, kinerja ekspor tersebut merupakan yang terendah sepanjang Januari–Juli 2021. Sementara itu, kinerja ekspor tertinggi terjadi pada Maret dan April 2021, yakni sebanyak 1,28 juta ton pada dua bulan tersebut.

Di samping itu, kinerja ekspor semen selama Januari–Juli 2021 telah mencapai 7,58 juta ton atau tumbuh 70 persen secara tahunan.

Widodo berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian khusus terhadap kenaikan harga batu bara tersebut untuk menjaga keberlangsungan industri semen.

“Sehingga [harga batu bara] tidak naik begitu besar. [Jika tidak ditangani,] harga ekspor dapat membumbung tinggi sampai lebih dari US$130 per ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini