IPO Jadi Alasan Gojek, Bukalapak, Tokopedia Tak Lagi Sandang Unikorn

Bisnis.com,06 Sep 2021, 19:10 WIB
Penulis: Janlika Putri Indah Sari
Ilustrasi startup/

Bisnis.com, JAKARTA —Sejumlah startup Indonesia yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar seperti Gojek, Bukalapak, Tokopedia, hingga Online Pajak tidak terlihat dalam daftar unikorn CB Insights.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amsevindo) Edward Ismawan Wihardja mengatakan perusahaan publik yang sudah tercatat di bursa efek tidak akan masuk ke dalam deretan unikorn.

"Perusahaan yang sudah IPO biasanya tidak di sebut unikorn lagi. Definisi unikorn dipakai untuk perusahaan yang masih privasi," ungkapnya saat dihubungi Bisnis (6/9/2021).

Edward menjelaskan ketika perusahaan rintisan sudah melantai di bursa, maka sebutan unikorn menjadi tidak relevan karena perusahaan yang bersangkutan sudah masuk skala besar.

Sebelumnya ada 7 entitas startup Indonesia yang bertengger di CB Insights. Ketujuhnya adalah Gojek, J&T Express, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO, dan Online Pajak. Tetapi, kini hanya tersisa sebanyak 3 entitas yaitu J&T Express, OVO, dan Traveloka.

Alhasil, jumlah unikorn Indonesia saat ini berada di bawah unikorn Singapura yang berjumlah 8 perusahaan.

Namun, berkurangnya jumlah perusahaan rintisan di CB Insights tidak akan mempengaruhi minat investor asing pada startup lokal.

Menurut Edward, justru para investor akan menganggap jika unikorn yang sudah melantai di bursa adalah sebuah prestasi. 

"Jika sudah masuk bursa, investor yang dulu investasi di perusahaan saat menjadi unikorn bisa dapat uangnya langsung di pasar bursa," tutup Edward.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini
'