Patung Jenderal Robert E Lee, Simbol Perbudakan di AS Bakal Diturunkan

Bisnis.com,07 Sep 2021, 08:18 WIB
Penulis: Newswire
Demonstran berjalan di depan sebuah mobil polisi yang telah terbakar saat protes atas kematian George Floyd di Boston, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). Bloomberg/Getty Images/Maddie Meyer

Bisnis.com, JAKARTA – Persemakmuran Virginia akan menghapus patung perunggu Jederal Perang Saudara Konfederasi Robert E. Lee yang merupakan tokoh perbudakan.

Pengumuman itu disampaikan pada hari Minggu kemarin. Virginia merupakan pusat protes terutama setelah tewasnya George Floyd, akan diturunkan besok.

Dilansir dari Tempo, penghapusan patung yang dijadwalkan di ibu kota terjadi hanya beberapa hari setelah Mahkamah Agung Virginia dengan suara bulat memutuskan bahwa Gubernur Ralph Northam dapat menurunkannya karena dokumen yang mengontrol lokasinya sudah usang. 

Northam, seorang Demokrat, telah mengumumkan rencana untuk menghapus patung itu pada Juni 2020, 10 hari setelah seorang polisi kulit putih Minneapolis membunuh George Floyd, yang berkulit hitam, sehingga memicu protes nasional.

Patung-patung untuk menghormati para pemimpin dari pihak Konfederasi yang pro-perbudakan dalam Perang Saudara Amerika telah menjadi fokus protes terhadap rasisme dalam beberapa tahun terakhir.

Tuntutan hukum yang berusaha untuk memblokir pemindahan diajukan oleh penduduk terdekat yang mengatakan bahwa mereka memiliki hak properti untuk menjaga patung itu tetap di tempatnya.

Namun Pengadilan tidak setuju, dengan mengatakan bahwa dokumen yang mengontrol lokasi patung itu sudah usang dan tidak dapat diterapkan.

Walikota Richmond Levar Stoney mengatakan apa pun yang menggantikan patung Lee harus mengirimkan pesan yang jelas bahwa "Richmond bukan lagi ibu kota Konfederasi. Kami adalah kota yang beragam, terbuka dan ramah, dan simbol kami perlu mencerminkan kenyataan itu."

Patung di atas alas granit setinggi 12,2 m berada di Monument Avenue, tempat wisata yang menarik di bekas ibu kota Konfederasi di Virginia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini