Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan batu bara masih memiliki memomentum emas untuk mempertebal cuan perseroan lantaran harga batu bara terus mengalami tren kenaikan.
Kinerja apik tercermin pada kinerja emiten PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) pada paruh pertama tahun ini. Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTBA Farida Thamrin mengatakan perseroan berhasil memanfaatkan indeks harga batu bara yang terus meningkat dalam 13 tahun terakhir. Bahkan, perseroan juga telah mencapai produksi tertinggi pada bulan Juli.
Harga batu bara tercatat masih tinggi sepanjang semester pertama tahun ini. Index Newcastle dan Indonesia Coal Index-3 atau ICI-3, masing-masing diestimasikan pada rentang harga US$ 145 per ton-US$ 175 per ton dan US$ 75 per ton-US$ 85 per ton.