Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. akan melakukan transformasi bertahap untuk mencapai visi perusahaan.
Emiten bersandi saham BRIS itu, memiliki visi untuk menjadi top 10 bank syariah global berdasarakan kapitalisasi pasar dalam waktu 5 tahun.
Setelah resmi merger pada Februari 2021, Bank Syariah Indonesia melakukan transformasi tahap pertama pada periode Juni hingga Desember 2021.
Dalam materi paparan public expose yang disampaikan kepada Bursa, ada tiga hal yang menjadi fokus perseroan pada tahap tersebut. Di antaranya customer centric dan penguatan risk management.
Selain itu, Bank Syariah Indonesia fokus pada digitalisasi dan transaksi. Hal itu sejalan dengan tren industri perbankan yang berlomba bertransformasi ke digital.
Seperti diketahui, BSI memberikan layanan digital melalui BSI Mobile. Perseroan mencatat saat ini pengguna aktif layanan digital mencapai 947.000 pengguna, atau tumbuh 113 persen. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan potensi dari total CIF yang dimiliki BSI sebanyak 15 juta.
Sementara itu transaksi kumulatif BSI Mobile tumbuh menjadi 35,79 juta transaksi sampai dengan Juni 2021. Hal itu mendorong peningkatan FBI BSI Mobile sebesar 67 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp28,60 miliar menjadi Rp47,62 miliar.
"Solusi digital BSI menghadirkan lebih dari layanan perbankan. Memberikan solusi kebutuhan nasabah yakni finansial, sosial, dan spiritual," tulis manajemen dalam materi public expose.
Dalam BSI Mobile, nasabah dapat menemukan layanan biometric online borading, investasi emasi, konten islami, donasi, saving account autosave, hingga pembiayaan digital.
Sebagai informasi, Bank Syariah Indonesia berencana menyelenggarakan public expose tahunan yang akan diselenggarakan pada Kamis, 9 September 2021. Pubex akan digelar mulai pukul 15.00 - 16.00 WIB di Pubex Live 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel