Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) akan menerapkan sejumlah strategi dalam mengembangkan produk layanan berbasis digital, sekaligus mempersiapkan diri dalam menyambut persaingan di era digitalisasi perbankan.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Sidik Badruddin, dalam paparannya, menyatakan bahwa BMRI akan berupaya melakukan inovasi dan pengembangan produk perbankan digital yang andal.
Upaya tersebut akan dipenuhi dengan lima strategi. Pertama, Bank Mandiri akan fokus memperkuat pondasi core banking, infrastruktur transaksi digital, dan penyempurnaan proses bisnis untuk mendukung perkembangan digital.
“Kedua, pengembangan produk-produk yang bisa menyajikan layanan perbankan digital lebih baik lagi untuk nasabah kami. Salah satu contohnya adalah pembukaan rekening-rekening secara online,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (8/9/2021).
Ketiga, perseroan akan menyesuaikan berbagai macam kanal yang dipakai oleh para nasabah untuk memberikan pengalaman digital terbaik.
Keempat, BMRI akan menggunakan data analitik dan kecerdasaan artifisial (AI) guna membantu menentukan keputusan bisnis, kampanye, dan pemasaran sesuai profil nasabah.
“Jadi, ke depannya, kami rencanakan tidak melakukan shotgun approach, di mana satu penawaran diberikan ke semua nasabah, tetapi kami akan melihat berdasarkan segmentasi dan profil nasabah tersebut,” pungkasnya.
Kelima, bank pelat merah ini akan memperluas ekosistem digital sebagai bentuk partisipasi perseroan dalam partisipasi open banking. Ini dilakukan untuk meluaskan akses nasabah terhadap produk-produk bank.
Langkah yang akan dilakukan adalah menggunakan platform pihak ketiga ataupun dengan anak-anak perusahaan Bank Mandiri. “Ke depannya, kami akan lebih banyak bekerja sama dengan perusahaan fintek, e-commerce, merchants UMKM,” kata Ahmad Sidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel