Jelang Peringatan Tragedi 11 September, Apa yang Terjadi Setelahnya?

Bisnis.com,09 Sep 2021, 14:16 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Gedung One World Trade Center di New York/Reuters

Bisnis.com, NEW YORK CITY – Warga Amerika Serikat akan mengenang 20 tahun serangan 11 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang atau dikenal sebagai tragedi 9/11. Peristiwa itu tetap menjadi insiden teroris paling mematikan dalam sejarah dunia.

Peristiwa di mana Al-Qaeda membajak empat pesawat pada pagi hari pada 11 September 2001, masing-masing dengan tujuan menabrak Menara kembar World Trade Center (WTC) di Manhattan, New York.

Pesawat pertama, American Airlines 11, menabrak Menara Utara WTC pada pukul 08.46 pagi waktu setempat. Sementara pesawat United Airlines 175 menabrak Menara Selatan 17 menit kemudian.

Kemudian pada pukul 09.37, American Airlines 77 menabrak sisi Pentagon di Washington, DC. Penerbangan keempat, United Airlines 93, tidak mencapai target yang dimaksudkan yang diyakini Gedung Putih atau US Capitol setelah penumpang di pesawat berusaha mendapatkan kembali kendali dari para penyerang.

Sebanyak 2.977 tewas dalam serangan itu, bersama dengan 19 pembajak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 246 orang berada di empat pesawat, 2.606 berada di WTC dan sekitarnya, dan 125 berada di Pentagon.

Sebagian besar kematian adalah warga sipil, tetapi 344 petugas pemadam kebakaran, 71 petugas penegak hukum, dan 55 personel militer juga tewas.

Lalu, apa yang terjadi setelah serangan? Dilansir dari inews.co.uk, berikut adalah rentetan kejadian setelah terjadinya serangan 9/11.

Presiden George Bush berada di Florida pada saat serangan, tetapi pada pukul 7 malam dianggap aman baginya untuk kembali ke Gedung Putih. Dua jam kemudian, Presiden Bush memberikan pidato yang disiarkan televisi dari Kantor Oval.

“Serangan teroris dapat mengguncang pondasi bangunan terbesar kita, tetapi mereka tidak dapat menyentuh fondasi Amerika. Tindakan ini menghancurkan baja, tetapi mereka tidak dapat merusak baja tekad Amerika,” katanya.

Operasi Enduring Freedom, operasi AS untuk menyingkirkan Taliban dari Afghanistan, diluncurkan, dan dengan bantuan koalisi negara-negara lain termasuk Inggris, berhasil menyingkirkan kelompok itu dari kekuasaan dalam waktu sekitar dua bulan.

Presiden Bush mengesahkan pembentukan Departemen Keamanan Dalam Negeri menjadi undang-undang di mana departemen pemerintah AS baru yang bertanggung jawab untuk mencegah serangan teror, serta masalah keamanan perbatasan dan imigrasi.

Komisi Nasional untuk Serangan Teroris ke Amerika Serikat dibentuk untuk menyelidiki peristiwa 11 September 2001.

Dalam laporan menyebut bahwa Khalid Sheikh Mohammed sebagai “arsitek utama serangan 9/11”. Khalid tetap dipenjara di kamp tahanan Teluk Guantanamo. Persidangannya akan berlangsung awal tahun ini, tetapi ditunda karena pandemi Covid-19.

Otak dibalik serangan 9/11 yaitu Osama bin Laden ditemukan dan dibunuh oleh pasukan AS di Pakistan.

NATO secara resmi mengakhiri operasi tempur di Afghanistan dan resmi mengalihkan tanggung jawab keamanan penuh kepada pemerintah Afghanistan.

Selain itu NATO meluncurkan Operation Resolute Support untuk mendukung perjuangan berkelanjutan pemerintah Afghanistan melawan Taliban, yang telah berkumpul kembali dan meningkatkan pemberontakan.

AS dan Taliban menandatangani kesepakatan damai di Doha, Qatar, yang mengharuskan pasukan AS untuk mundur dari Afghanistan dalam waktu 14 bulan selama Taliban tidak mengizinkan kelompok teror menggunakan wilayah Afghanistan untuk “mengancam keamanan Amerika Serikat dan sekutunya”. Selama 18 bulan ke depan, pasukan AS yang tersisa ditarik keluar dari negara itu.

Afghanistan jatuh kembali ke tangan kelompok militan Taliban dalam waktu cepat dan merebut pemerintahan Kabul, Afghanistan.

Pesawat militer Amerika terakhir meninggalkan Afghanistan, mengakhiri 20 tahun kehadiran militer barat di negara itu, di tengah kutukan dari banyak pihak atas seluruh operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini