Minat Buka Pom Bensin? BP-AKR Kasih Insentif

Bisnis.com,09 Sep 2021, 18:36 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
SPBU BP-AKR. /BP

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan patungan antara British Petroleum dan PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) tengah gencar melakukan ekspansi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pom bensin. Sejumlah insentif pun disiapkan untuk menarik calon mitra.

Head of Network Planning and Acquisition BP-AKR mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah insentif untuk calon mitra yang berminat untuk membuka SPBU BP-AKR.

Benny mengatakan insentif yang diberikan berupa studi kelayakan, peralatan pengisian bahan bakar, konsinyasi pasokan, merek, pelatihan, kampanye marketing, serta dukungan supervisi kegiatan operasional.

“Di sini kita memberikan support kepada mereka agar nanti membangun bisnis bersama dengan kami,” katanya dalam webinar yang digelar pada Kamis (9/9/2021).

Benny mengatakan pihaknya tengah membangun skema kemitraan untuk pengembangan bisnis SPBU di Indonesia.

Adapun konsep kemitraan BP-AKR adalah dealer owned dealer operated (DODO) kepada calon investor.

“Tentunya juga akan memberikan payback yang sesuai ditargetkan, secara umum kita melihat paybacknya 4-5 tahun tapi tentunya ada kondisi yang bisa dipenuhi agar target bisa dicapai, ini adalah sebuah kolaborasi dengan dealer,” jelasnya.

Adapun British Petroleum meyakini Indonesia merupakan satu negara dengan fundamental pertumbuhan yang kuat. Perusahaan hendak membangun 350 SPBU di Indonesia hingga 2030 dengan 30–35 stasiun di antaranya  ditargetkan terrealisasikan tahun ini.

Sementara itu, pada tahun ini AKRA menganggarkan belanja modal US$15 juta hingga US$20 juta. Jika dirupiahkan, belanja modal (capital expenditure/capex) emiten berkode saham AKRA ini mencapai Rp213,9 miliar hingga Rp285,3 miliar (kurs Rp14.266 per US$).

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, sebagian dana capex tersebut akan dialokasikan untuk menambah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau pompa bensin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini