Manfaatkan Kredit Bersubsidi, Minaqu Tembus Mancanegara

Bisnis.com,09 Sep 2021, 10:25 WIB
Penulis: Media Digital
Minaqu Home Nature. - Minaqu Home Nature

Bisnis.com, JAKARTA - Hanya dengan modal awal Rp500.000, Minaqu Home Nature kini telah mampu menjadi salah satu eksportir florikultura kelas dunia. Minaqu yang didirikan pada 10 November 2019 ini, telah mengirimkan atau ekspor tanaman hias ke lebih dari 17 negara di dunia.

“Saya melihat potensi Indonesia sebagai mega biodiversity tanaman hias dari hutan kita, dari Sabang sampai Merauke, banyak dimanfaatkan negara lain seperti Thailand, Singapura, dan Vietnam yang selama ini mengirimkan tanaman ke Eropa,” ujar Ade Wardhana Adinata, CEO Minaqu Home Nature kepada Bisnis.

Dia menuturkan potensi pasar florikultura global sangat besar dengan nilai mencapai Rp5.000 triliun. Minaqu bertekad dapat mengambil sedikit pangsa pasar florikultura global itu.

Setelah hampir 2 tahun, kini Minaqu telah memiliki 1.100 mitra petani dan kelompok tani untuk mengekspor tanaman hias tersebut. Untuk mengekspor tanaman hias, Minaqu awalnya menggunakan media sosial dan e-commerce dengan pemasaran langsung kepada konsumen.

Seiring waktu, Minaqu saat ini telah memiliki 7 distributor di 6 negara dengan kontrak 2 tahun untuk 15 juta tanaman hias.

“Kami terus kembangkan ke wilayah Timur Tengah, Afrika, Kuwait yang selama ini mereka datangkan tanaman tropis dari Belanda karena Belanda menguasai 40% pasar tanaman global,” tambahnya.

Menurut Ade, di negara lain, florikultura telah menjadi industri, sementara di Indonesia citranya masih dianggap bisnis musiman sehingga usaha tanaman hias ini masih sulit berkembang seperti di luar negeri.

Oleh sebab itu, Minaqu mencoba mendorong tanaman hias menjadi industri, termasuk dengan menggandeng petani dengan target ekspor.

Sejauh ini, Minaqu telah memiliki cabang di beberapa daerah di Indonesia mulai dari Merauke, Makassar, Tomohon, Solok, Padang Panjang, Ungaran, Banyuwangi, Bali, dan masih banyak lagi kota lainnya.

Kata Ade, untuk lebih agresif menggarap pasar nasional dan ekspor, Minaqu pada 28 Oktober 2021, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, akan meluncurkan laman e-commerce Minaqu Indonesia. Minaqu juga telah bekerja sama dengan IPC Logistics untuk membantu logistik ekspor produk tersebut.

Kegigihan Minaqu mendorong ekspor produk florikultura juga mendapat apresiasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., melalui BNI UMKM Entrepreneur Heroes Kategori Digital Savy Entrepreneur Hero. Kantor Cabang BNI di luar negeri juga menjadi etalase produk  florikultura Minaqu.

Bersama BNI, Minaqu dan para petani mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR). Untuk KUR BNI, Minaqu menjadi offtaker atau pihak yang menyerap produk petani.

“Kami sudah jalan 6 bulan, sudah banyak produk petani yang kami ambil dan ekspor. Jadi ada community development juga,” jelasnya. 

Sementara iitu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi ekspor florikultura yang dilakukan Minaqu Home Nature. Tanaman hias memiliki potensi besar dikembangkan di Indonesia.

Pasalnya, global market value tanaman hias mencapai nilai US$22,329 miliar, lebih tinggi dibandingkan kopi dan teh. Namun, Indonesia baru memenuhi ceruk pasar dunia 0,1 persen.

“Ke depan untuk peningkatan ekspor benih bisa ditingkatkan kerjasama beberapa perusahaan benih di Indonesia untuk membuka pasar ekspor dan promosi bersama ke luar negeri dengan fasilitasi pemerintah,” ujarnya.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, mengatakan KUR BNI menjadi salah satu favorit pilihan UMKM termasuk yang berorientasi ekspor, trennya cenderung meningkat.

“Hingga Juli, penyaluran KUR pada UMKM berorientasi ekspor naik 2 kali lipat dibanding periode sama tahun lalu,” ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah kembali melanjutkan subsidi bunga KUR 3% hingga akhir 2021. Jadi jika masyarakat mengajukan KUR ke BNI, di mana saat ini suku bunga KUR-nya 6%, maka nasabah hanya dikenai bunga 3% dan 3% sisanya dibayar pemerintah.

Ke depan, BNI berkomitmen terus memberikan akses pembiayaan cepat, mudah, murah serta mendorong UMKM binaan BNI go ekspor melalui berbagai program dan pendampingan.

Saat ini BNI terus mendorong porsi KUR UMKM berorientasi ekspor agar terus meningkat melalui berbagai strategi, seperti akuisisi secara digital dan mendorong program Xpora.

Saat ini, beberapa kendala masih dihadapi UMKM, seperti pengetahuan pasar ekspor, regulasi, demand, channel serta persaingan dengan komoditas yang sama.

Oleh sebab itu, melalui program Xpora dan optimalisasi Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN), BNI optimistis dapat membantu UMKM ekspor mengatasi sejumlah kendala tersebut melalui business matching, edukasi peraturan, dan spesifikasi produk yang dibutuhkan pasar luar negeri.

“Xpora merupakan Program BNI untuk memberikan solusi yang terintegrasi kepada UMKM berorientasi ekspor. Saat ini Xpora BNI telah berada di 7 wilayah dan akan terus dikembangkan untuk menjangkau daerah lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Media Digital
Terkini