Belanja Kelas Menengah Pulih, Sektor Ritel Mulai Bergeliat

Bisnis.com,10 Sep 2021, 10:51 WIB
Penulis: Dany Saputra
Pengunjung mengakses aplikasi pedulilindungi sebelum memasuki kawasan Mbloc Space, Jakarta, Selasa (31/8/2021). Pemerintah melakukan perpanjangan PPKM level 3 di DKI Jakarta hingga 6 September 2021 dengan memberikan kelonggaran bagi restoran dan pusat perbelanjaan maksimum kapasitas 50 persen dari semula hanya 25 persen dan jam operasional hingga 21.00 WIB. ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Mandiri menyampaikan bahwa kegiatan belanja dan mobilitas masyarakat pada akhir kuartal III/2021 semakin meningkat. Hal itu terjadi seiring dengan pelonggaran PPKM yang diberlakukan sejak awal Juli untuk menekanan penyebaran virus varian Delta.

"Jadi kalau kita lihat message dari belanja masyarakat, kemudian kunjungan ke tempat belanja dan ke restoran, kelihatannya di akhir kuartal III semakin solid recovery-nya. Mudah-mudahan momentum yang terus berlanjut sampai akhir kuartal III dan IV," ujar Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono pada acara Macroeconomic Outlook 2021 Bank Mandiri "Ekonomi Indonesia 2021-2022: Menjaga Momentum Pertumbuhan" secara virtual, Kamis (9/9/2021).

Secara rinci, dia mengatakan dalam tiga pekan belakangan ini kasus Covid-19 terus menurun sehingga aktivitas ekonomi kembali menggeliat. Dalam kajiannya, dia menunjukkan bahwa belanja kelompok menengah terus mengalami kenaikan.

Per 29 Agustus 2021, belanja kelompok menengah telah kembali ke level 122,5, atau pada level sebelum diterapkannya sebelum PPKM Darurat pada awal Juli.

"Kenapa kelas menengah ini penting untuk diamati? Karena kalau dari sisi kontribusi dari data kami, spending dari kelas menengah ini 50 persen. Ini yang menjadi penting pemulihan belanja di kelas menengah," jelas Teguh.

Meski belum mencapai level sebelum PPKM Darurat, belanja kelompok pendapatan bawah dan pendapatan atas juga mengalami kenaikan. Pada 29 Agustus 2021, belanja kelompok pendapatan bawah dan pendapatan atas masing-masing berada di 66,2 dan 64,8, lebih tinggi dari awal Agustus yaitu masing-masing di 53,8 dan 51,9.

Adapun, Teguh menyampaikan bahwa pemulihan belanja kelas menengah turut diikuti oleh perbaikan belanja yang bersifat sekunder. Misalnya, kunjungan ke restoran telah kembali ke level prapandemi.

Lalu, kegiatan ritel juga menunjukkan perbaikan pada periode akhir Agustus,. Hal ini dapat dilihat dari mulai dibukanya pusat perbelanjaan secara bertahap seiring dengan pelonggaran mobilitas.

Seperti diketahui, ketika terjadi pengetatan mobilitas seperti yang terjadi pada Juli lalu, kegiatan di pusat perbelanjaan sangat sensitif terhadap kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat dari pemerintah.

Berdasarkan data Google Maps yang diolah Bank Mandiri, Teguh menjelaskan kunjungan ke pusat belanja per 29 Agustus hingga 5 September sudah berada di atas posisi di bulan Juli.

"Artinya sudah balik lagi ke [posisi] sebelum PPKM Darurat diterapkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Amanda Kusumawardhani
Terkini