Bisnis.com, JAKARTA — Divergensi adalah satu kata yang digunakan Bloomberg untuk menggambarkan perbedaan nasib Tencent Holdings dan Sea Ltd., perusahaan yang tak kurang dari 22 persen sahamnya mereka genggam.
Penggunaan kata itu agaknya tidak berlebihan. Pasalnya, di tengah keterpurukan kapitalisasi pasar Tencent akibat tekanan Beijing, Sea justru terus menunjukkan ambisi tumbuh secara eksponensial.
Terakhir, pekan ini, perusahaan yang bermarkas di Singapura itu mengumumkan rencana penggalangan dana US$6,3 miliar atau hampir Rp90 triliun.