OJK: Produk Bancassurance Banyak Aduan, Interaksi Harus Makin Transparan

Bisnis.com,10 Sep 2021, 19:31 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap pemasaran produk unit-link melalui kerja sama dengan bank atau bancassurance lebih transparan, menilik banyaknya keluhan dari masyarakat. 

Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2A OJK Ahmad Nasrullah mengungkap hal ini terutama untuk produk asuransi yang dikaitkan investasi atau unit-link dari kanal bancassurance. 

"Data kami dari pengaduan yang masuk ke kami, khususnya terkait dengan produk bancassurance, hampir sebagian besar mereka bilang tidak dijelaskan secara detail pada saat penutupan," ujarnya dalam webinar Warta Ekonomi Collaboration Digital Banking & Insurance : Synergizing To Survive Duriang & Post Covid-19, Jumat (10/9/2021).

Ahmad menjelaskan sebenarnya banyak kasus berkaitan unit-link yang dianggap merugikan nasabah, terkadang memang nasabah itu sendiri yang literasinya belum sampai. 

Oleh sebab itu, baiknya pihak bank dan asuransi itu sendiri yang memitigasi apa saja hal-hal yang berpotensi punya kesan tidak dijelaskan secara detail. Setelah itu, pastikan dicantumkan dalam ikhtisar polis, dan ada bukti bahwa nasabah benar-benar paham akan produk yang ingin dibelinya. 

"Jadi, tolong tenaga pemasar benar-benar dididik dengan bagus. Saya tidak mau pakai istilah misselling, karena konteksnya ada konsekuensi legal. Tapi intinya dalam penjualannya nanti, kita harap makin transparan, detail, dan tidak ada informasi asimetris," tambahnya. 

Selain itu, OJK menekankan bahwa produk bancassurance kerja sama bank dan asuransi harapannya didesain lebih khusus. Pasalnya, kebutuhan dari target pasar yang dibidik lewat kanal ini pasti berbeda dan butuh perhatian lebih. 

Di samping itu, OJK berharap kerja sama pemasaran harapannya bisa turut mendorong peningkatan literasi masyarakat yang menjadi target pasar, terutama berkaitan dengan industri asuransi dan produk-produk di dalamnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini