Bisnis.com, JAKARTA – Dana segar yang berpotensi diraih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terkait dengan rights issue diperkirakan dapat mendorong peningkatan rasio penyaluran kredit pada pelaku UMKM dan usaha ultra mikro (UMi).
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan mengakui kehadiran Holding Ultra Mikro hasil rights issue BRI akan mendorong portofolio penyaluran kredit UMKM nasional dari perbankan.
Bank Indonesia (BI) mencatat, baki debet kredit UMKM mencapai Rp1.107,6 triliun pada Juni 2021. Jumlah ini tumbuh sekitar 2,1 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.084,3 triliun.
Porsi kredit UMKM pada periode ini mencapai 19,62 persen dari total penyaluran kredit perbankan nasional. Adapun pada Juni 2020 porsinya sekitar 19,30 persen.
“Kami lihat penggunaan dana hasil rights issue terkait konsolidasi Holding Ultra Mikro sangat besar untuk peningkatan portofolio kredit UMKM,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jumat (10/9/2021).
Trioksa menilai BRI menawarkan harga menarik untuk pelaksanaan penerbitan saham baru dengan nominal Rp3.400 per saham untuk rencana penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 28,68 miliar.
Harga pelaksanaan tersebut terhitung cukup menarik investor pemegang saham BBRI karena nilainya lebih murah dibandingkan dengan harga saham perseroan, yang sepanjang tahun ini berada di kisaran Rp3.890 hingga Rp4.310.
Dengan harga tersebut, Trioksa optimistis penyerapan dana akan maksimal, sehingga modal tambahan bagi BRI untuk meningkatkan kinerja Holding UMi dan segmen mikro serta kecil akan sesuai ekspektasi.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari dalam paparan publik, Kamis (9/9/2021), mengatakan 60 persen – 70 persen dana hasil right issue digunakan untuk modal kerja holding UMi bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Sisanya, digunakan untuk modal kerja bisnis mikro dan kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel