Konektivitas Tol Laut Lintas Papua Meningkat Jelang PON XX 2021

Bisnis.com,10 Sep 2021, 15:41 WIB
Penulis: Rahmi Yati
Kapal Motor Dobonsolo memasuki Pelabuhan Makassar, Kamis (7/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus menyosialisasikan betapa pentingnya Tol Laut Lintas Papua dan multimoda di kawasan tersebut terutama dalam menyambut perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021.

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Jayapura Willem Thobias Fofid mengatakan program Tol Laut di Papua saat ini terus mengalami perkembangan seperti bertambahnya armada-armada nasional.

Selain itu, dia menyebut perkembangan Tol Laut juga diikuti dengan meningkatnya industri lainnya seperti Bussines Shipping, perkapalan, kepelabuhan, logistik, perikanan dan kelautan termasuk hasil komoditi daerah-daerah yang menjadi program unggulannya dalam pengelolaan sumber daya yang ada.

“Semua perkembangan itu tentunya dengan memperhatikan elemen-elemen penting sebagai komponen dari penyelenggaraan Tol Laut baik sebagai komponen utama dan pendukung, seperti Pelabuhan, Kapal, Sistem Logistik dan Hubungan antar Lembaga,” ujarnya, Jumat (10/9/2021).

Willem menjelaskan, program Tol Laut terus meningkat dengan mencapai 61 kontainer pada voyage 8 dan voyage 9. Bahkan distribusi logistik kebutuhan PON XX melalui Tol Laut juga terus meningkat dari Pelabuhan Depapre ke Pelabuhan Pomako dan Merauke.

Lebih lanjut dia berharap, makin banyak masyarakat yang menyadari betapa pentingnya Tol Laut Lintas Papua yang telah menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan).

Keberadaan Tol Laut, sambungnya, juga menjamin ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan memperhatikan pentingnya konektivitas tentang pengiriman Barang Pokok Penting/Bapokting yang tidak dimonopoli, dan muatan balik hasil industri daerah agar terjadi keseimbangan perdagangan.

"Masyarakat berpendapat bahwa disparitas harga hanya bisa turun dengan subsidi PSO [Public Services Obligation] oleh pemerintah. Namun hal itu bila dilihat dari pengertian Tol Laut scope kecil. Dalam tata kelola dan pengertian Tol Laut dalam scope besar hal itu juga ditunjang sistem logistik, supply chain, pengelolaan kegiatan pelabuhan, port network, keterkaitan moda laut dengan moda lain," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini