PPI Ekspor 600 Ton Kopi ke Mesir dengan Nilai Mencapai US$1,2 Juta

Bisnis.com,11 Sep 2021, 17:50 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Petani menunjukkan buah kopi ekselsa di lereng pegunungan Anjasmoro Desa Panglungan, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (10/9/2020)./ANTARA FOTO-Syaiful Arif

Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI mengekspor 600 ton kopi ke Mesir sampai dengan akhir tahun. Rencananya, ekspor tersebut akan dilakukan setiap bulan dengan volume mencapai 200 ton.

“PPI bersama buyer telah menandatangani kontrak ekspor kopi ke Mesir sebanyak 600 ton, terhitung mulai September hingga Desember 2021, dengan nilai setara dengan US$1,2 juta,” ujar Direktur Utama Perusahaan Perdagangan Indonesia Nina Sulistyowati dalam keterangan resminya, Sabtu (11/9/2021).

Nina menjelaskan bahwa jenis kopi yang akan diekspor ke Mesir adalah robusta yang dipanen dari wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.

Dia menambahkan, ekspor kopi ke Mesir itu merupakan lanjutan dari apa yang sudah dimulai pada 2018 hingga 2020, tetapi sempat terhenti karena pandemi Covid-19. PPI juga akan terus meningkatkan potensi ekspor dari komoditi-komoditi di Indonesia ke mancanegara.

“Kami akan selalu melihat potensi-potensi komoditas yang dimiliki Indonesia agar dikenal di pasar internasional, dan membantu pemulihan ekonomi nasional. Kami juga telah melakukan pembicaraan terhadap beberapa negara yang memiliki minat cukup besar kepada kopi Indonesia,” jelasnya.

PPI sendiri memiliki produk kopi dengan brand Covare yang dihasilkan oleh petani Indonesia dari berbagai daerah, dengan varian seperti Aceh Gayo, Sumatera Mandailing, Sumatera Toba, Papua Blend, dan Papua Wamena.

“Kontrak kerja sama ekspor kopi ini direncanakan secara berkelanjutan atas potensi ekspor sebanyak 200 ton per bulan, dan akan dikembangkan berbagai jenis-jenis kopi lainnya dari seluruh wilayah Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan bahwa ekspor komoditas dapat berkontribusi baik terhadap perekonomian di dalam negeri.

“Kinerja perdagangan Indonesia periode Januari–Juli 2021 mencatatkan surplus terpanjang US$21M. Kami mengapresiasi langkah-langkah progresif yang diambil oleh PPI terhadap ekspor nasional kita,” katanya.

Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Zuryati Simbolon berharap ekspor yang dilakukan PPI dapat ditingkatkan karena menjadi salah satu program yang diberi perhatian lebih oleh pemerintah.

“Ke depan, kita bisa membuka potensi ekspor ke mancanegara melalui transaksi ekspor konvensional, maupun imbal dagang yang saat ini sedang digalakkan,” papar Zuryati.

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo menjelaskan, PPI ke depannya akan memiliki jaringan logistik dari hulu ke hilir, dan akan end to end dengan based customize yang menyiapkan komoditi/produk berdasarkan permintaan pasar.

“Dengan jaringan yang ada di seluruh Indonesia, kami gali potensi masing-masing cabang untuk ditingkatkan produk-produk ekspor dengan menjaga konsistensi dari kualitas dan ketersediaan produk,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini