Delapan Titik Rawan Banjir Semarang Dipantau Khusus

Bisnis.com,13 Sep 2021, 14:42 WIB
Penulis: Imam Yuda Saputra
Warga menggunakan ban bekas untuk melintasi banjir rob yang merendam Terminal Bus Terboyo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6).Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang memasang early warning system (EWS) di tujuh lokasi yang menjadi langganan banjir. Pemasangan sistem peringatan dini ini untuk mengantisipasi dampak banjir.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono, mengatakan ada tujuh EWS yang dilengkapi kamera closed circuit television (CCTV) di daerah rawan banjir. EWS itu berfingsi mendeteksi kemungkinan bencana banjir, terutama di daerah aliran sungai (DAS).

“Alat ini berfungsi memantau debit air secara realtime. Harapannya, dengan peralatan ini kita bisa segera mengambil antisipasi jika banjir bandang akan tiba. Kita terus melakukan monitoring debit air secara realtime di DAS yang rawan seperti Sungai Plumbon dan Beringin,” ujar Winarsono, Senin (13/9/2021).

Winarsono menyebut ada dua EWS yang dipasang di Sungai Plumbon, tiga di Sungai Beringin, satu di Sungai Pengkol, dan satu di Sungai Babon. Selain itu, EWS nantinya juga akan dipasang di Kanal Banjir Barat dan Kanal Banjir Timur.

Selain di lokasi rawan banjir, Winarsono menyebut satu EWS juga akan dipasang di lokasi rawan bencana longsor. Yakni di Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati.

“Saat ini EWS itu [rawan longsor] belum dipasang karena masih diperbaiki,” jelasnya.

BPBD juga terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait guna meningkatkan kewaspadaan kebencanaan. Ia juga meminta warga untuk giat dalam melakukan pembersihan sungai dan saluran air ketika, agar ketika hujan tiba aliran air bisa lancar.

“Sarana dan prasarana mitigasi bencana seperti perahu karet, genset, dan dapur umum sudah kami siapkan. SDM serta logistik, bantuan untuk warga terdampak bencana juga disiapkan dengan baik,” jelas Winarsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini