Wapres Ma’ruf Kritisi Maraknya Aksi Pompom Saham

Bisnis.com,13 Sep 2021, 02:51 WIB
Penulis: Newswire
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada acara Bedah Buku Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan, secara daring dari Jakarta, Senin (7/6/2021)./Antara/Asdep KIP Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Maraknya aksi pompom saham yang terjadi mendapatkan sorotan dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Seperti dikutip dari Antara, Senin (13/9/2021), Wapres Ma’ruf meminta anak muda untuk tidak terjebak saham pompom ketika memulai berinvestasi. Apalagi, menurutnya jika aksi pompom dilakukan oleh influencer yang tidak bertanggung jawab di media sosial.

"Jangan terjebak dengan produk keuangan yang naik karena adanya aksi ‘pompa’ oleh sekelompok orang, atau saat ini marak dengan fenomena menggunakan influencer," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Guna menghindari jebakan saham emiten yang sengaja di-pompom, di mengingatkan para investor muda untuk meningkatkan literasi mereka mengenai pasar modal. Hal itu diperlukan untuk membentengi para investor pemula dari berbagai risiko yang ada.

"Investasi di pasar modal mengandung risiko. Oleh karena itu, investor muda dan ritel juga harus meningkatkan pemahaman terhadap risiko-risiko yang ada," lanjutnya.

Di sisi lain, Wapres juga mengimbau anak-anak muda untuk memanfaatkan teknologi informasi dan digital yang berkembang pesat saat ini, sebagai sarana untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Dukungan teknologi digital yang memudahkan transaksi keuangan telah memberikan peluang bagi masyarakat untuk menjadi bagian pelaku pasar modal termasuk pasar modal syariah," katanya.

Saham pompom merupakan istilah baru dari saham gorengan atau saham yang harganya dibuat melejit oleh bandar atau market maker dalam waktu singkat.

Berbeda dengan saham gorengan yang pergerakannya direkayasa lewat mekanisme jual beli, saham pompom harganya dipompa dengan cara menggiring opini investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini