Mendagri Tito Ungkap 3 Syarat untuk Menjadi Pemimpin Daerah yang Kuat

Bisnis.com,14 Sep 2021, 06:08 WIB
Penulis: Nancy Junita
Mendagri Tito Karnavian./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut tiga syarat atau kriteria untuk menjadi kepala daerah yang kuat.

Hal itu disampaikannya pada pembukaan Pembekalan Kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2021 Gelombang III dan IV secara virtual di Jakarta, Senin (13/9/2021) dikutip dari laman kemendagri.go.id.

Acara tersebut diikuti oleh 183 kepala daerah/wakil kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020, yang terdiri dari 70 bupati, 8 wali kota, 91 wakil bupati, dan 14 wakil wali kota.

Syarat pertama, kepala daerah dan wakil kepala daerah memiliki kekuasaan (power). Terkait hal ini, sudah dimiliki, karena kepemimpinan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat, dan tentunya memiliki legitimasi.

Kedua, seorang pemimpin di daerah memiliki pengikut (follower), baik staf maupun masyarakat. Ketiga, kepala daerah mesti memiliki konsep akan dibawa ke mana daerah yang dia pimpin.

“Tanpa konsep maka akan serabutan, kemudian tidak sistematis apa yang dikerjakan. Sampai akhir tugas tidak mengerti apa yang ingin dicapai. Kepala daerah harus memiliki konsep, bagaimana untuk membuat roadmap,” ujar Tito.

Mendagri menceritakan hasil kunjungannya ke beberapa daerah setelah pelantikan bupati/wali kota hasil Pilkada Serentak Tahun 2020 beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungannya, dia mengaku terkesan dengan paparan Wali Kota Makassar yang mampu membuat konsep secara sistematis dan detail terkait apa yang dikerjakan hingga tahun 2024.

“Bapak-Bapak boleh minta sharing. Beliau bisa membuat gambaran konsep, menjelaskan dengan paparan yang sangat sistematis dan detail sekali. Apa yang akan dikerjakan dia sampai dengan tahun 2024,” ujar Mendagri.

Namun demikian, Tito meyakini kepala daerah lainnya juga memiliki konsep dalam membangun daerahnya masing-masing. Untuk itu, dia meminta bagi kepala daerah yang belum memiliki konsep, agar segera menyusunnya dengan detail.

Sementara, bagi yang sudah menyusun tetapi merasa belum sempurna, dia meminta agar konsepnya disempurnakan.

“Nah ini mungkin salah satu contoh, saya yakin yang lain juga punya konsep-konsep itu,” tambah Tito.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini