Jepang Beri Peringatan Potensi Serangan Teroris, Ini Respons Kemlu

Bisnis.com,14 Sep 2021, 13:42 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Teuku Faizasyah/Kemlu.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah angkat bicara mengenai potensi ancaman bom bunuh diri dan aksi terorisme yang dikeluarkan pemerintah Jepang lewat kedutaannya di Malaysia.

Dia menyampaikan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah mengonfirmasi ke pihak Kedubes Jepang. Hasil konfirmasi itu menunjukkan tidak adanya peringatan ancaman tersebut.

“Kami sudah dikonfirmasikan dengan Kedubes [Kedutaan Besar] Jepang di Jakarta dan dijelaskan bahwa mereka tidak mengeluarkan warning tersebut,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (14/9/2021).

Menurut catatan Bisnis, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang mendesak warganya untuk menjauh dari fasilitas keagamaan dan kerumunan di enam negara Asia Tenggara.

Pengumuman ini diterbitkan pada Senin (13/9/2021) untuk memperingatkan kemungkinan serangan yang berdampak pada warga negara Jepang. Peringatan itu berlaku untuk warga negara Jepang di Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Myanmar.

Dikutip dari ABCNews, peringatan itu menimbulkan kebingungan di beberapa negara tersebut, yang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui ancaman semacam itu, atau rincian dari Jepang mengenai sumber informasinya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat mengatakan Jepang belum mengungkapkan asal usul peringatan tersebut dan bahwa Kedutaan Besar Jepang tidak memiliki rincian lebih lanjut selain mengatakan itu tidak khusus untuk Thailand.

Badan keamanan Thailand tidak memiliki informasi mereka sendiri tentang kemungkinan ancaman, kata wakil juru bicara polisi Kissana Pathanacharoen.

Demikian pula, Departemen Luar Negeri Filipina mengatakan tidak mengetahui adanya informasi tentang tingkat ancaman yang meningkat, sementara 

Polisi Malaysia juga belum menerima informasi atau mendeteksi ancaman keamanan, kata kepala polisi nasional Acryl Sani Abdullah Sani.

Dalam nasihat singkat itu, Jepang mendesak warganya untuk memperhatikan berita dan informasi lokal dan berhati-hati untuk saat ini, tetapi tidak memberikan kerangka waktu tertentu atau detail lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini