Mobil Listrik, Ford dan BMW Akan Tes Baterai Solid-state Tahun Depan

Bisnis.com,14 Sep 2021, 16:09 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Perakitan baterai untuk mobil listrik. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Ford dan BMW akan segera menguji baterai solid-state. Baterai jenis ini dinilai lebih mumpuni untuk menjadi sumber tenaga mobil listrik.

Pasalnya baterai solid-state memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, biaya lebih murah, dan masa pakai yang lebih panjang. 

Adapun terkait pengembangan solid-state, Ford dan BMW telah mengumumkan investasi bersama membangun Solid Power. Perusahaan saat ini telah membangun pabrik di Colorado, AS, untuk membulai produksi percontohan solid-state pada awal tahun depan. 

CEO Solid Power Doug Campbell mengatakan bahwa solid-state juga lebih aman secara teknis karena dapat menghindari potensi korsleting jauh lebih baik. "Kami sangat yakin bahwa masalah yang sekarang dihadapi Hyundai dan GM [potensi baterai terbakar] ini akan diatasi dengan baterai solid-state."

Sementara itu Solid Power menyatakan tidak bermaksud menjadi pesaing  Panasonic, LG, dan CATL. Perusahaan patungan Ford dan BMW ini memandang dirinya sebagai perusahaan material.

Ekspansi produksi perusahaan akan memungkinkannya untuk menghasilkan sel yang cukup untuk memasok beberapa pabrik. 

Sebelumnya, Solid Power mengumumkan putaran investasi US$130 juta yang dipimpin oleh Ford, BMW, dan Volta Energy Technologies. Investasi tersebut datang dengan maksud untuk mempersiapkan Solid Power untuk memproduksi baterai dalam skala dan ukuran yang cukup besar untuk industri otomotif.

“Menjadi pemimpin dalam teknologi baterai canggih adalah yang paling penting bagi BMW Group. Pengembangan semua baterai solid-state adalah salah satu langkah paling menjanjikan dan penting menuju kendaraan listrik yang lebih efisien, berkelanjutan, dan lebih aman. Kami sekarang telah mengambil langkah selanjutnya di jalur ini dengan Solid Power,” kata Frank Weber, Anggota Dewan Manajemen BMW AG, Development.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini