Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggara teknologi finansial peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Investree Radhika Jaya (Investree) resmi bekerja sama dengan PT BPR Lestari Bali (BPR Lestari) yang merupakan Bank Perkreditan Rakyat terkemuka asal Denpasar, Bali.
BPR Lestari masuk ke dalam jajaran pendana (lender) institusi Investree dengan tujuan mengimplementasikan upaya pemberdayaan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jawa, Bali, dan Indonesia pada masa pemulihan ekonomi saat ini.
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, mengungkap bahwa sejak pertama kali membuka pilihan pendanaan bagi lender institusi, Investree tidak pernah membatasi hanya institusi/perusahaan dari industri tertentu yang dapat bergabung, termasuk untuk bank.
"Kami membuka kesempatan bagi berbagai jenis bank untuk berkolaborasi termasuk BPR. Dengan BPR Lestari, kami melihat adanya kesamaan visi-misi untuk meningkatkan inklusi keuangan juga tentunya membantu para pelaku UKM untuk bertahan dan menjadi tangguh selama masa pandemi," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (14/9/2021).
Adrian berharap sinergi ini juga mampu mendukung BPR Lestari yang sedang bergerak atau bertransformasi ke arah digital. Hal ini turut mematahkan anggapan bahwa fintech adalah pesaing baik. Justru, fintech P2P lending merupakan pelengkap fungsi perbankan, khususnya dalam memenuhi permintaan masyarakat terhadap akses pembiayaan yang lebih praktis.
Dalam rangka memelihara kerja sama antara Investree dan BPR Lestari serta mempersolid dukungan pembiayaan bagi UKM dalam jangka panjang, Investree berkomitmen untuk senantiasa mengaplikasikan penilaian kredit yang komprehensif, transparan, dan dengan mengandalkan sistem yang modern.
Hal ini untuk memastikan hanya penawaran pinjaman berkualitas bagus yang ditawarkan kepada lender institusi untuk mereka danai. Dengan begitu, ke depannya diharapkan Investree akan terus mampu meningkatkan volume penyaluran pembiayaan dengan manajemen risiko yang terukur.
BPR Lestari sendiri menambah kekuatan pada jajaran lender institusi yang dimiliki oleh Investree, di mana kerja sama ini juga merupakan sinergi kedua kalinya yang dilakukan oleh Investree dengan BPR. Sebelumnya dengan BPR Supra Artapersada.
Penandatanganan kerja sama antara Investree dan BPR Lestari yang dilaksanakan secara offline, tertutup, dan dengan protokol kesehatan ketat di Kantor BPR Lestari Teuku Umar, Denpasar, Bali.
Dalam kesempatan tersebut, Chairman Lestari Group Alex P. Chandra menuturkan sinergi ini menandakan BPR Lestari mendapatkan lampu hijau untuk ikut dalam permainan digital yang sedang berkembang pesat.
"Setelah membangun mobile banking dan ekosistem merchant melalui Lestari Diskon, sekarang kami mulai berkolaborasi dengan platform fintech-platform fintech terseleksi, salah satu yang terbaik adalah Investree. Pada fase awal ini, Investree akan menjadi satu dari banyak penyelenggara fintech yang BPR Lestari gandeng untuk membentuk ekosistem digital BPR Lestari," ungkap pria yang akrab disapa APC ini.
Terkait dengan prosesnya, APC menyebut kerja sama dengan Investree tidak hanya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan pelaku UKM di Bali dari segi pembiayaan, tetapi juga pelaku UKM di luar Bali yang membutuhkan dukungan pinjaman mudah dan cepat.
"Sehingga jangkauan layanannya akan sangat luas. BPR Lestari dari Bali akan bisa dan leluasa mendanai pelaku UKM di luar Bali, Pulau Jawa, sampai seluruh Indonesia yang masuk ke dalam cakupan layanan platform Investree," tambahnya.
Skema channeling mempunyai definisi pemberian kredit/pembiayaan dari bank pemberi kredit kepada debitur melalui perantara, yaitu Investree. Dalam skema ini, risk appetite dan term & conditions berkaitan pendanaan bisa ditentukan secara penuh oleh pihak bank.
Dari kolaborasi ini, BPR Lestari berpotensi memperluas cakupan pembiayaan serta meningkatkan daya saing mereka sebagai bank. Di bawah naungan Lestari Group dan bersama dengan 7 BPR afiliasi lainnya yang berada di Pulau Jawa, BPR Lestari mencatatkan total aset grup Rp8,1 triliun.
Mengusung misi besar “National Presence”, BPR Lestari bergerak untuk semakin memperluas layanan di luar Bali. Kehadiran produk digital pun mulai diluncurkan untuk mempermudah berbagai transaksi perbankan. Seperti layanan mobile banking LestariMobile, fasilitas diskon di ribuan merchant LestariDiskon, dan berbagai fasilitas digital lainnya yang sekarang sedang dalam proses perampungan.
Kerja sama ini memudahkan BPR Lestari sebagai Pemberi Pinjaman atau Lender Institusi dalam mendanai penawaran pinjaman yang diajukan oleh para Borrower yang mayoritas merupakan pegiat UKM dari berbagai sektor usaha melalui platform Investree. Terutama bagi badan usaha yang belum memenuhi persyaratan perbankan dalam memperoleh pembiayaan.
Dari setiap fact sheet yang nantinya disediakan oleh pihak Investree, BPR Lestari akan memilih penawaran pinjaman sesuai dengan preferensi maupun profil risiko mereka.
Untuk saat ini, penyaluran pembiayaan tidak akan terbatas pada bidang atau sektor usaha tertentu. Artinya, borrower dari bidang usaha apapun memiliki kesempatan untuk bisa dibiayai oleh BPR Lestari.
BPR Lestari pun berkomitmen untuk menyediakan angka penyaluran pinjaman sebesar Rp10 miliar. Namun, sesuai dengan ketentuan regulator, nilai pembiayaan setiap pinjamannya tetap maksimal Rp2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel