Terdorong Holding Ultra Mikro, Saham BRI (BBRI) Bisa Cetak Rekor Lagi?

Bisnis.com,15 Sep 2021, 11:49 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Gedung Bank Rayat Indonesia di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dinilai berpotensi kembali mencetak harga tertinggi lantaran terdorong hadirnya Holding Ultra Mikro (UMi) sebagai sumber pertumbuhan baru perseroan.

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan penawaran harga saham baru BRI Rp3.400 per lembar tergolong sangat menarik. Terlebih, saat ini harga saham BBRI tergolong stabil di kisaran Rp3.800 hingga Rp4.000.

“Tentu ini sangat menarik seharusnya dengan harga seperti itu [Rp3.400]. Apalagi, kalau dilihat posisi tertinggi BRI yang pernah dicapai adalah Rp4.950 maka potensi pertumbuhannya cukup tinggi untuk mencetak rekor lagi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/9/2021).

Dia menuturkan BRI punya potensi pengembangan kinerja yang sangat besar dengan pembentukan Holding UMi tahun ini. Integrasi strategis tersebut dapat menjadi peluang besar bagi BBRI untuk mendiversifikasi bisnisnya, sehingga penetrasi ke pasar lebih dalam dan mampu menciptakan ekosistem penyaluran kredit yang kuat untuk memacu pertumbuhan kinerja.

"Bagaimana pun kinerja historis dan prospeknya ini sangat besar dan lebih pasti. Holding akan menambah optimisme investor untuk terus mengapresiasi saham BBRI lebih lanjut. Potensi peningkatan harganya juga sangat tinggi," kata Reza.

Hal senada diungkapkan Founder Indonesia Superstocks Community Edhi Pranasidhi. Dia mencatat ada 10 investor besar yang melakukan penjualan saham BBRI puluhan juta lot pada 2020.

Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menunggu momentum yang lebih baik guna menyerap kembali BBRI di masa datang. Dia berpendapat penerbitan saham untuk pembentukan holding adalah momentum yang tepat untuk kembali berinvestasi di BBRI.

“Investor pun harus mewaspadai program buying setidaknya dari 5 investor besar tersebut baik pada sebelum maupun setelah penerbitan saham Bank BRI,” pungkasnya.

Edhi berpendapat harga pelaksanaan rights issue BRI sebesar Rp3.400 per saham tergolong sangat murah. Bahkan, keuntungan dapat tetap dicetak investor hanya dengan menggunakan hak dan menjualnya pada hari pertama perdagangan setelah aksi korporasi.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini