Progres Pembangunan LRT Jabodetabek Capai 94,36 Persen

Bisnis.com,15 Sep 2021, 13:12 WIB
Penulis: Rahmi Yati
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2022. Kehadiran LRT Jabodebek diharapkan mampu melayani kebutuhan transportasi masyarakat di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya. /Antara-PT KAI

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang pengoperasiannya yang ditargetkan pada pertengahan 2022, pembangunan proyek LRT Jabodebek semakin menunjukan progres kesiapan yang signifikan.

VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus mengatakan hingga September 2021, progres pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen dengan rincian Lintas Pelayanan I Cawang- Harjamukti sebesar 98,98 persen, Lintas Pelayanan II Cawang - Dukuh Atas sebesar 90,7 persen, dan Lintas Pelayanan III Cawang - Jatimulya sebesar 91,8 persen.

"Selanjutnya progres akses stasiun sebesar 42,71 persen, konstruksi depo sebesar 51,39 persen, sarana sebesar 64,70 persen, dan integrasi sebesar 35,49 persen," ujarnya, Rabu (15/9/2021).

Lebih lanjut dia mengaku saat ini KAI tengah mempersiapkan segala sesuatunya terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang maupun perizinan-perizinan yang diperlukan.

Persiapan yang dimaksud, sambung Joni, dilakukan sesuai Perpres No. 49/2017 dimana ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek antara lain meliputi pengadaan sarana, pengoperasian sarana dan prasarana, dan perawatan sarana dan prasarana.

Selain itu, KAI juga bertanggung jawab terkait pengusahaan sarana dan prasarana termasuk pendanaan prasarana Kereta Api Ringan /Light Rail Transit terintegrasi serta penyelenggaraan system tiket otomatis (Automatic Fare Collection).

"Nantinya terdapat 18 stasiun LRT Jabodebek yang akan melayani masyarakat yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya," paparnya.

Dia menambahkan, dalam rangka memastikan proyek LRT Jabodebek ini beroperasi tepat waktu, KAI diusulkan menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun ini sebesar Rp2,7 triliun. Dana ini rencananya akan digunakan untuk pemenuhan cost overrun proyek LRT Jabodebek atas dampak kemunduran penyelesaian proyek tersebut.

“KAI berterima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan proyek LRT Jabodebek ini. KAI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan LRT Jabodebek beroperasi dalam waktu yang ditentukan yaitu pertengahan 2022," ucap Joni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini