Orang yang Disuntik Vaksin Tahun Lalu 2 Kali Lebih Mungkin Terkena Infeksi Terobosan

Bisnis.com,16 Sep 2021, 12:27 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Vaksin Moderna/Kemenkes RI

Bisnis.com, JAKARTA – Moderna Inc. telah merilis serangkaian data pada Rabu (16/9) yang menunjukkan bahwa vaksin Covid-19-nya efektif dalam mencegah masalah kesehatan yang serius atau kematian dari ‘varian yang menjadi perhatian’. Tetapi, mereka mengakui bahwa kemanjuran vaksin Moderna menurun dari waktu ke waktu, sehingga mereka yang menerima vaksin tahun lalu dua kali lebih mungkin untuk terkena infeksi terobosan.
 
Studi menunjukkan risiko infeksi terobosan yang lebih rendah pada peserta yang divaksinasi baru-baru ini (median 8 bulan setelah dosis pertama) daripada peserta yang divaksinasi tahun lalu (median 13 bulan setelah dosis pertama), menurut data yang dirilis Moderna pada Rabu, melansir Fox News, Kamis (16/9/2021).
 
Uji coba Moderna yang dilakukan selama musim panas, berlabel Studi COVE Fase 3, mengungkapkan bahwa 88 kasus terobosan Covid-19 terjadi pada kelompok yang baru saja divaksinasi (49,0 kasus per 1000 orang-tahun) dibandingkan dengan 162 kasus pada kelompok yang divaksinasi tahun lalu. (77,1 kasus per 1000 orang-tahun).
 
Di kedua kelompok, Moderna menyoroti bahwa hanya 19 kasus parah yang diamati. Sementara ada tren numerik menuju tingkat kasus parah yang lebih rendah pada kelompok yang divaksinasi baru-baru ini. Moderna bersikeras bahwa jumlah kasus cukup rendah sehingga trennya ‘tidak signifikan’.
 
Penelitian menemukan bahwa mereka yang divaksinasi lebih awal memiliki tingkat kasus terobosan gejala yang 50 persen lebih tinggi selama bulan Juli dan Agustus dibandingkan dengan mereka yang menerima vaksinasi kemudian.
 
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan bersama dengan data tersebut, CEO Moderna Stéphane Bancel bersikeras bahwa data tersebut ‘mendukung kebutuhan akan booster’.
 
“Sangat menjanjikan untuk melihat bukti klinis dan dunia nyata menambah semakin banyak data tentang efektivitas vaksin Moderna Covid-19,” kata Bancel tentang analisis yang tidak dipublikasikan.
 
Dia juga menambahkan peningkatan risiko infeksi terobosan pada peserta studi COVE yang divaksinasi tahun lalu dibandingkan dengan yang baru-baru ini menggambarkan dampak dari berkurangnya kekebalan dan mendukung perlunya booster untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi.
 
Sementara itu, Moderna telah meminta  Food and Drug Administration (FDA) AS untuk suntikan booster ketiga, yang akan menjadi setengah dosis vaksin yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini