Konten Premium

Munculnya Dua Unikorn Baru & Mengetatnya Peta Startup Asia Tenggara

Bisnis.com,16 Sep 2021, 20:11 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Pengelola perusahaan rintisan digital atau startup mengoperasikan program pelayanan di sebuah kantor bersama berbasis jaringan internet (Coworking space) Ngalup.Co di Malang, Jawa Timur, Senin (12/10/2020). /ANTARA FOTO-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara tetap mampu berkembang di tengah tekanan pandemi Covid-19. Buktinya, kawasan Asia Tenggara terus mencetak sejumlah startup kelas unikorn (unicorn) atau bervaluasi US$1 miliar.

Sebelumnya, berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2020 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, jumlah startup unicorn di Asia Tenggara tercatat 12 perusahaan. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya yakni 11 pada 2019. Mereka di antaranya adalah Bigo, Bukalapak, Gojek, Grab, Lazada, Razer, OVO, Sea Group, Traveloka, Tokopedia, VNG,dan VNPay. 

Jumlah itu pun terus bertambah. Bahkan belum lama ini hanya dalam satu hari saja, yakni pada Rabu (15/9/2021), terdapat dua startup Asia Tenggara yang mengumumkan diri masuk ke jajaran unikorn. Pertama, di Indonesia terdapat perusahaan rintisan teknologi finansial atau fintech Xendit. Kedua dari Singapura, marketplace Carousell juga tergabung dalam unicorn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini
'