Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) belum beranjak dari zona merah sejak memulai periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada Selasa (14/9/2021).
Berdasarkan data RTI, hingga pukul 10.20, saham BABP berada di level 326 atau melemah 1,21 persen. Pada hari ini, saham MNC Bank dibuka pada angka 330, sama dengan harga penutupan kemarin.
Saham MNC Bank bergerak pada rentang 322-332 dengan jumlah yang diperdagangkan sebanyak 41,61 juta saham. Nilai turnover diketahui sebesar Rp13,57 miliar dan mayoritas diperdagangkan oleh investor lokal.
Baca Juga : BEI Umumkan Harga Teoretis Saham MNC Bank (BABP) |
---|
Pada perdagangan kemarin, BABP ditutup pada level 330 per saham atau terkoreksi 0,60 persen. Sementara, pada hari perdagangan HMETD atau pada Senin (14/9/2021), saham MNC Bank ditutup melemah cukup signifikan, yaitu -5,68 persen ke 332 per saham.
Sebagai informasi, periode perdagangan rights issue emiten bank bagian dari MNC Group tersebut berlangsung dari 14 hingga 27 September 2021, setelah sebelumnya mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 31 Agustus 2021.
Sementara itu, pada 29 September 2021 Bank MNC akan melakukan pembayaran efek tambahan. Selanjutnya, mulai 4 Oktober 2021 akan dilakukan distribusi dan pengembalian uang untuk efek yang tidak terpenuhi.
BABP berencana menambah modal melalui HMETD dengan target 14.234.614.922 saham seri B dengan rasio 2:1 dan maksimal 33,33 persen dari total modal disetor setelah HMETD.
Dengan harga eksekusi rights issue sebesar Rp318, BABP menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp4,5 triliun. Dana segar tersebut akan digunakan untuk ekspansi dan memperkuat permodalan perseroan.
Sebelumnya, COO MotionBanking Teddy Tee menyatakan hasil dari HMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan MNC Bank, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Selain itu, juga mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking, termasuk di antaranya kemampuan penilaian kredit berbasis AI dan integrasi MotionPay, MotionWallet, MotionVisa, dan solusi fintech terkait lainnya ke dalam Ekosistem Perbankan Motion.
“Kami berencana untuk mengintegrasikan semua kemampuan digital Motion Technology, termasuk aplikasi perdagangan saham, manajemen kekayaan, asuransi, pinjaman P2P, dan solusi lain yang sedang dikembangkan ke dalam MotionBanking, untuk menjadikannya aplikasi solusi keuangan digital satu atap,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel