Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) menetapkan jumlah saham yang diterbitkan dalam aksi penawaran umum terbatas III dengan rights issue sebanyak 282.718.750 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut lebih rendah dari rencana sebelumnya. Dalam RUPSLB yang digelar pada 16 Juni 2021, pemegang saham menyetujui rencana penambahan modal melalui PUT III lewat penerbitan HMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Lantas, bagaimana rencana penerbitan 1,71 miliar saham yang menjadi sisanya?
Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu mengatakan rencana rights issue akan dilakukan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham dengan target dana terkumpul sebanyak Rp1 triliun. Namun dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp4.200 – Rp4.380, maka perseroan memutuskan untuk menerbitkan 282.718.750 lembar saham baru.
“Yang pasti tahun depan kami akan rights issue kembali untuk memenuhi persyaratan dari Otoritas Jasa Keuangan [OJK] dengan tambahan modal Rp1 triliun,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (16/9/2021).
Jumlah saham baru dalam PUT III tersebut sebanyak-banyaknya 4,76 persen dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Adapun, setiap pemegang 20 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 November 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas satu HMETD.
“Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan berkisar antara Rp4.200 – Rp4.380 per saham yang harus dibayar penuh,” tulis keterangan resmi Bank Ina.
Dengan harga pelaksanaan tersebut, emiten bank milik Grup Salim ini akan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp1,23 triliun. Periode perdagangan akan dimulai pada 10 November sampai dengan 16 November 2021.
PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali menyatakan bakal melaksanakan HMETD yang menjadi haknya. Sementara itu, jika saham tidak seluruhnya diambil, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya.
“Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel