Pelaku Pasar Waspadai Tapering The Fed, Rupiah Ditutup Melemah

Bisnis.com,16 Sep 2021, 15:43 WIB
Penulis: Annisa Saumi
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (5/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang rupiah parkir di zona merah di hadapan mata uang dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis (16/9/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, dolar AS menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.252 per dolar AS. Selain itu, beberapa mata uang di Benua Asia terpantau bergerak bervariatif.

Yen Jepang menguat 0,04 persen, won Korea Selatan melemah 0,10 persen, dan yuan China melemah 0,18 persen.

Sementara berdasarkan kurs JISDOR Bank Indonesia, rupiah tercatat mengalami penguatan 0,10 persen ke Rp14.252, naik dari posisi Rabu pada Rp14.238.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, mata uang regional serempak melemah terhadap dolar hari ini.

"Ada kemungkinan para pelaku pasar masih mewaspadai potensi kebijakan tapering di akhir tahun," kata Ariston, Kamis (16/9/2021).

Selain itu, lanjut dia, melemahnya indeks saham Asia hari ini juga membantu menekan nilai tukar, karena pelaku pasar beralih dari aset berisiko.

Data-data ekonomi dari Asia seperti China dan Jepang yang kurang bagus yang dirilis kemarin dan hari ini juga menjadi sentimen negatif. Semisal, data penjualan ritel dan produksi industri China di bawah perkiraan dan data neraca perdagangan Jepang mengalami defisit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini