IDI Minta Pemerintah Jamin Keamanan para Nakes di Papua

Bisnis.com,19 Sep 2021, 15:10 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Lima dari sembilan nakes yang dievakuasi ke Jayapura saat beri kesaksian atas insiden kekerasan yang dilakukan KKB di Kiwirok di Jayapura, Jumat (17/9/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyurati Gubernur Papua yang isinya meminta jaminan keamanan dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat, terkait insiden penyerangan, pembakaran, dan penembakan terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua pada awal pekan ini tepatnya 13 September 2021.

Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan bahkan ada yang meninggal dunia.

Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear mengatakan bahwa perkembangan terkini menunjukkan sebanyak sembilan tenaga kesehatan yang bertugas di distrik Kiwirok yaitu dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa sudah dievakuasi ke Jayapura dan semuanya saat ini sedang dalam penanganan medis dan psikis untuk trauma yang dialami.

“Kondisi dr Restu Pamanggi yang mengalami fraktur di bagian tangan sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental,” kata Donald dalam keterangan resmi, Minggu (19/9/2021).

Sementara itu, jenazah Suster Gabriela Meilani yang meninggal akibat penyerangan tersebut sudah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok sambil menunggu evakuasi.

Namun, proses evakuasi jenazah oleh helikopter TNI dikabarkan terkendala oleh cuaca yang kurang baik dan juga penembakan.

Donald juga menyampaikan bahwa seluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil, dan Pegunungan Bintang saat ini dihentikan dan menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas.

“Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma,” ujar Donald.

IDI Papua juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan kerja sama dari TNI dan Polri di Papua yang telah membantu mengevakuasi, menyediakan fasilitas transportasi, dan masih banyak lagi terhadap para korban.

Donald berharap agar segera ada jawaban dari surat kepada pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini supaya aktifitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini