Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. berupaya menjaga laju penyaluran kredit konsumer berada di garis positif sampai dengan akhir kuartal III/2021.
Direktur Perbankan Konsumer CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan sampai dengan Agustus 2021, kredit consumer tumbuh positif secara tahunan (yoy).
Dia menyebutkan kredit pemilikan rumah atau KPR tumbuh 7 persen, sementara kredit kendaraan bermotor (KKB) melalui CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan peningkatan sebesar 14 persen.
“Hanya kartu kredit yang masih negatif minus 8 persen karena travel relatif belum kembali walaupun transaksi e-commerce dan online meningkat dua kali lipat. Kami harap sampai akhir kuartal III/2021 tetap positif,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (19/9/2021).
Sebagai catatan, emiten bank bersandi BNGA ini mencetak laba bersih periode berjalan secara konsolidasi sebesar Rp2,13 triliun untuk periode yang berakhir 30 Juni 2021.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Bank CIMB Niaga dan entitas anak yang dipublikasikan, laba tersebut tumbuh 22,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,74 triliun.
Perolehan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp6,54 triliun atau naik 5,41 persen yoy. Pendapatan dari komisi/provisi/fee dan administrasi juga meningkat 26,23 persen yoy menjadi Rp1,19 triliun.
Perseroan juga mampu menekan beban operasional 5,49 persen yoy menjadi Rp3,80 triliun, sehingga laba operasional tumbuh 25,46 persen yoy menjadi Rp2,74 triliun.
Dari sisi kredit, CIMB Niaga mencatat kredit yang diberikan secara konsolidasi sebesar Rp138,74 triliun atau turun 2,23 persen secara year to date (ytd).
Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh 5,36 persen ytd menjadi Rp34,61 triliun. Adapun, penghimpunan dana pihak ketiga secara konsolidasi tumbuh 5,08 persen ytd menjadi Rp218,07 triliun.
Kenaikan DPK disokong oleh pertumbuhan CASA sebesar 9,93 persen ytd menjadi Rp136,01 triliun, sedangkan deposito turun 2,08 persen menjadi Rp82,06 triliun.
Dengan demikian, rasio CASA naik dari 60 persen pada posisi akhir Desember tahun lalu menjadi 62 persen pada paruh pertama tahun ini.
Secara total aset, BNGA membukukan pertumbuhan total aset konsolidasi sebesar 2,84 persen ytd, dari Rp280,94 triliun per 31 Desember 2020 menjadi Rp288,93 triliun per 30 Juni 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel