Ingin Punya 25 Unikorn, Modal Ventura BUMN Harus Investasi ke Startup Lokal

Bisnis.com,20 Sep 2021, 14:31 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Harapan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar Indonesia memiliki 25 unikorn bukanlah hal yang mustahil, selama modal ventura (venture capital/VC) lokal diarahkan untuk fokus pada pendanaan perusahaan rintisan dalam negeri.

Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan bahwa langkah Kementerian BUMN mendorong perusahaan modal ventura BUMN untuk investasi di calon unikorn dalam negeri sudah tepat.

Langkah tersebut juga menurutnya, dapat membuat ekosistem perusahaan rintisan lokal tumbuh.

“Menteri BUMN sebagai perwakilan pemerintah sudah tepat. Dia menekankan agar VC BUMN fokus kepada startup domestik,” kata Dianta, Senin (20/9/2021).

Dianta menilai, dengan dukungan yang diberikan maka kehadiran 25 unikorn di Tanah Air merupakan hal yang sangat memungkinkan, terlebih pasar Indonesia sangat besar.

Sekadar informasi, Google dan Temasek memprediksi nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 mencapai US$44 miliar. Nilai itu pun diproyeksi akan meningkat  meningkat menjadi US$124 miliar pada 2025.

“Menurut saya, jika VC BUMN sudah mulai membantu calon unikorn tahun ini, pada 2024 insyaallah Indonesia akan memiliki 25 unikorn,” kata Dianta.

Dengan semakin banyak unikorn, kata dia, maka ekosistem perusahaan rintisan di dalam negeri akan makin baik. Perusahaan rintisan tahap awal dan menengah akan semakin termotivasi untuk tumbuh dan menjadi besar.

Para pemodal juga melihat Indonesia sebagai pasar potensial dengan banyak unikorn di dalamnya.

Sampai saat ini, Indonesia memiliki delapan unicorn, yakni Gojek, J&T Express, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO, Online Pajak, dan Xendit. Artinya, Indonesia butuh 17 perusahaan rintisan lagi untuk menggapai mimpi 25 unikorn.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa investasi perusahaan pelat merah di startup menjadi bagian besar dalam program transformasi BUMN.

Selain itu, perusahaan milik negara juga akan menyiapkan ekosistem yang mendukung pengembangan perusahaan rintisan berbasis teknologi.

“Kami akan dukung besar-besaran startup di Indonesia dengan kekuatan investasi,” Erick.

Erick melanjutkan bahwa  salah satu key performance indicator (KPI) BUMN adalah investasi di 50 perusahaan startup. Oleh karena itu, BUMN belakangan banyak membentuk venture capital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lili Sunardi
Terkini
'