Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) akan menerbitkan saham baru dalam aksi penawaran umum terbatas III sebanyak 282.718.750 lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut lebih sedikit dari rencana sebelumnya. Dalam RUPSLB yang digelar pada 16 Juni 2021, pemegang saham menyetujui rencana penambahan modal melalui PUT III lewat penerbitan HMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 2 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT III sebanyak-banyaknya 4,76 persen dari seluruh jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh usai aksi ini.
Dalam prospektus yang diterbitkan BINA, disebutkan bahwa Grup Salim lewat PT Indolife Pensiontama sebagai pemegang saham pengendali telah menyatakan akan melaksakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT III.
Sementara itu, jika saham tidak seluruhnya diambil, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya. “Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel,” demikian informasi dalam prospektus yang dikutip Bisnis.
Sebagai informasi, Indolife Pensiontama mengenggam saham Bank Ina sebesar 22,47 persen. Pemegang saham BINA lainnya yaitu Liontrust S/A NS Asean Financials Fund sebesar 18,29 persen, PT Samudera Biru 16,51 persen, masyarakat 14,72 persen, DBS Bank LTD S/A LTSL AS Trustee of NS Financial Fund 10,49 persen, PT Gaya Hidup Masa Kini 9,98 persen, dan PT Philadel Terra Lestari 7,53 persen.
Adapun, setiap pemegang 20 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 November 2021 pukul 16.00 WIB berhak atas satu HMETD.
"Setiap satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan berkisar antara Rp4.200 – Rp4.380 per saham yang harus dibayar penuh,” tulis manajemen Bank Ina dalam prospektus.
Dengan harga pelaksanaan tersebut, perseroan mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp1,23 triliun. Periode perdagangan akan dimulai pada 10 November sampai dengan 16 November 2021.
Terkait dengan jumlah saham yang hanya sebanyak 282,71 juta dari rencana sebanyak-banyaknya 2 miliar saham, Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu memberikan penjelasan.
Dia menyebutkan, dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp4.200-Rp4.380, maka perseroan memutuskan untuk menerbitkan 282,71 juta saham baru.
“Yang pasti tahun depan kami akan rights issue kembali untuk memenuhi persyaratan dari Otoritas Jasa Keuangan [OJK] dengan tambahan modal Rp1 triliun,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (16/9/2021).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel