Muktamar NU Diusulkan Digelar Akhir Tahun, Ini Tanggapan Pakar Epidemiologi

Bisnis.com,21 Sep 2021, 12:22 WIB
Penulis: Newswire
Merayakan Hari Santri 22 Oktober. /PBNU

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur mengusulkan agar Muktamar ke-34 NU dapat digelar pada akhir tahun ini.

Hal itu karena agenda Muktamar NU yang sedianya digelar pada tahun lalu tertunda akibat pandemi Covid-19.

Untuk mematangkan penyelenggaraan Muktamar itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Hotel Grand Sahid Jaya pada 25-26 September 2021.

Perimbangan pakar epidemiologi

Terkait dengan rencana pelaksanaan Muktamar NU tersebut, pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Syahrizal Syarif menyampaikan beberapa pertimbangan. 

Hal itu agar kegiatan yang dilakukan dapat terselenggara dengan aman, mengingat situasi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali.

Ia mengatakan, saat ini Indonesia sedang mengalami penurunan kasus setelah mencapai puncak gelombang kedua Covid-19, pada awal September lalu. Sementara gelombang pertama, terjadi pada akhir Januari dan awal Februari 2021. 

“Pada saat awal Februari rata-rata per minggu mencapai 12 ribu angka kasus. Kemudian, April ke sini (awal September) rata-rata 40 ribuan,” kata Syahrizal dilansir dari NU.or.id.

Namun, sejak ada kebijakan pemerintah soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan indikator berlevel mampu menekan laju Covid-19 hingga 3000 kasus per minggu.

Kebijakan ini membuat angka kasus Covid-19 secara konsisten terjadi penurunan.  

“Angka rata-rata 3000 kasus di Indonesia tentu menjadi kabar baik. Syukurnya penurunan itu tidak hanya di Jawa-Bali, tapi juga di seluruh wilayah se-Indonesia menunjukkan penurunan yang sama, sehingga bisa dibilang bahwa upaya penanggulangan Covid-19 dengan cara PPKM di tengah vaksinasi itu mampu untuk menurunkan kasus. Ada juga pengaruh dari melemahnya penyebaran varian Delta,” terang Syahrizal.

Meski demikian, pihaknya berharap penyelenggaraan Muktamar itu harus tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk menghindari potensi penularan virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyo Puji Santoso
Terkini