Konten Premium

Upaya Generasi Ketiga Djarum, Lippo & Salim Patahkan Kutukan Bisnis Lewat Ekosistem Digital

Bisnis.com,21 Sep 2021, 19:06 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
CEO PT Lippo Karawaci Tbk. John Riady memberikan penjelasan saat halalbihalal dengan media, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Survei PwC pada 2014 menyebutkan bahwa di Indonesia, 95 persen bisnis yang dimiliki oleh keluarga kerap runtuh ketika memasuki era generasi ketiga. Survei inilah yang kemudian memunculkan terminologi “kutukan generasi ketiga” dalam dunia bisnis.

Grup Djarum, Salim, dan Lippo—tiga dari segelintir konglomerasi keluarga terbesar di Indonesia—tengah berjuang keras menepis kutukan tersebut. Memasuki era kepemimpinan generasi ketiga, masing-masing konglomerasi berupaya menangkal kutukan dengan senjata serupa: teknologi dan digitalisasi. 

Djarum adalah yang belakangan paling agresif. Dimotori Blibli, entitas besutan GDP Venture yang dipimpin generasi ketiga Martin Hartono, grup ini menyampaikan rencana mencaplok saham mayoritas emiten ritel PT Supra Boga Lestari Tbk. (RANC). Tidak berhenti di situ, dalam 1-2 hari terakhir, Blibli juga dirumorkan bernegosiasi untuk kemungkinan mengakuisisi saham PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini