Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit pada tahun ini berada di kisaran 4 hingga 6 persen secara tahunan (yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif yaitu sebesar 1,16 persen yoy pada Agustus 2021.
Menurutnya, hal itu didorong oleh membaiknya permintaan kredit dari dunia usaha sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, menurunnya suku bunga kredit baru, serta melonggarnya standar penyaluran kredit perbankan.
“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada tahun 2021 diperkirakan dalam kisaran 4 persen hingga 6 persen,” ujarnya dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (21/9/2021).
Dia memerinci bahwa kredit konsumsi dan kredit modal kerja turut melanjutkan pertumbuhan positif, masing-masing sebesar 2,84 persen 1,27 persen secara yoy.
Perry menilai hal itu mengindikasikan peningkatan aktivitas konsumsi, terutama permintaan pemilikan rumah, serta pemulihan dunia usaha.
Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM juga tercatat mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 2,70 persen pada Agustus 2021.
Sementara itu, Perry melanjutkan bahwa kendati ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, fungsi intermediasi perbankan masih perlu ditingkatkan.
Dia menuturkan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Juli 2021 tetap tinggi sebesar 24,57 persen, sementara rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tetap terjaga, yakni 3,35 persen secara bruto dan 1,09 persen secara neto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel