Awas! Korporasi dan Negara Bisa Jadi Aktor Serangan Siber

Bisnis.com,23 Sep 2021, 21:59 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA - Ancaman serangan siber diduga tidak hanya dilakukan oleh peretas. Korporasi dan negara juga berpeluang menjadi aktor serangan siber.

Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adityaswara mengatakan dalam dunia intelijen, serangan siber tidak selalu dilakukan oleh individu atau seorang peretas. Serangan siber dapat dilakukan dari korporasi ke korporasi lain atau dari sebuah negara ke negara lain untuk memperoleh data rahasia.

“Korporasi dalam rangka mendapatkan data korporasi, dan negara lain [juga] melakukan serangan siber dan tentu itu susah untuk dideteksi,” kata Mirza dalam LPPI Virtual Seminar, Kamis (23/9/2021).

Keamanan siber, kata Mirza, menjadi penting mengingat segala aktivitas saat ini dilakukan dalam jaringan (daring).

Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata BSSN Edit Prima mengatakan tingkat pemanfaatan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari akan berbanding lurus dengan ancaman yang ditimbulkan.

Serangan siber bertujuan untuk menyerang, mencuri data yang terdapat di jaringan, peladen dan aplikasi. Berdasarkan data BSSN, pada periode Januari - September 2021, terdapat anomali trafik atau serangan siber sebanyak 927 juta.

“Ini bisa kita sebut indikasi serangan siber. Dari data tersebut serangan terbanyak adalah Malware,” kata Edit.

BSSN memprediksi ke depan serangan yang banyak terjadi adalah Ransomware. Serangan siber untuk mencuri data yang kemudian dilanjutkan dengan aksi pemerasan atau meminta uang tebusan. Jika tidak diberikan, citra perusahaan jadi taruhannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'