BTPN Syariah (BTPS) Dorong Literasi Digital pada Nasabah Inklusi

Bisnis.com,23 Sep 2021, 17:36 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Pejalan kaki berjalan melewati logo PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk atau BTPN Syariah di Jakarta, Senin (13/1/2020). Bisnis/Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) berkomitmen mendorong literasi layanan perbankan digital untuk masyarakat inklusi, sekaligus menggenjot kredit kepada UMKM, khususnya di sektor produktif.

Business Planning & Assurance Head BTPN Syariah Dewi Nuzulianti mengatakan bahwa upaya itu dilakukan perseroan dengan memberikan pendampingan digital kepada nasabah.

“Prinsip kami memberikan pendampingan digital pada nasabah secara bertahap, tentunya sesuai dengan infrastruktur ataupun pengetahuan yang dimiliki nasabah,” ujarnya dalam webinar Peran Perbankan dalam Ekosistem Digital UMKM Masa Depan, Kamis (23/9/2021).

Terkait dengan edukasi digital, BTPN Syariah secara bertahap telah memperkenalkan dan membawa layanan perbankan pada ekosistem nasabah inklusi.

Semisal, nasabah yang ingin memiliki rekening, dapat menyampaikan kepada Mitra Tepat untuk diteruskan proses verifikasinya oleh Bank.

Melalui verifikasi biometrik tanpa perlu menghafal PIN, nasabah inklusi tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam bertransaksi tetapi juga keamanan tinggi.

Di sisi lain, teknologi digital yang dikembangkan turut memberikan pengetahuan nasabah untuk peningkatan kehidupan mereka, termasuk mengembangkan usaha.

Selain itu, Dewi menuturkan bahwa untuk menggeliatkan sektor UMKM, BTPN Syariah juga memiliki paket program pemberdayaan untuk usaha produktif, yang terdiri atas empat pilar.

Pertama, paket keuangan yang terdiri atas pembiayaan, gratis asuransi jiwa, dan pemberian rekening tabungan gratis biaya bulanan.

Kedua, sistem keanggotan untuk nasabah-nasabah kami. Jadi, ada satu grup biasanya terdiri dari 5-20 nasabah yang bergabung, di mana setiap dua minggu sekali nasabah akan bertemu untuk pembayaran angsuran dan mendapatkan materi pembelajaran,” tuturannya.

Ketiga, program berkelanjutan berdaya. Program ini, kata Dewi, berupa pelatihan untuk peningkatan kapasitas dalam bidang kesehatan, pengetahuan, kewirausahaan dan lingkungan, serta pemasaran.

Keempat, perseroan memiliki petugas pendamping bagi para nasabah, yang diberi nama community officer. Para petugas tersebut hadir sebagai fasilitator nasabah dalam menjalankan program berkelanjutan daya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini