Stock Split 1:5, BBCA Cetak Rekor Sejarah Pecah Saham Perbankan

Bisnis.com,24 Sep 2021, 14:30 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat paparan kinerja kuartal I/2020 secara live, Rabu (27/5/2020). Dokumen BCA.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kemarin menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), yang menyetujui aksi korporasi pemecahan saham yang beredar (stock split).

Pemegang saham memberikan restu atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1 : 5 (1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru). Nantinya, ini merupakan stock split keempat kali yang dilakukan BCA semenjak melantai di Bursa pada tahun 2000 di harga Rp1.400 per saham.

Stock split pertama kali yang dilakukan BCA yakni pada 15 Mei 2001 dengan rasio 1:2 sehingga nilai nominalnya turun dari Rp500 menjadi Rp250, sehingga jumlah saham beredar naik dari 2,94 miliar saham menjadi 5,88 miliar saham.

BCA kembali melakukan stock split pada 8 Juni 2004 dengan rasio 1:2 sehingga nominal kembali turun menjadi Rp125 dan jumlah saham beredar naik menjadi 12,26 miliar saham.

Dan pada tahun 2008, BBCA kembali memecah sahamnya dengan rasio yang sama yakni 1:2 sehingga nominal sahamnya menjadi Rp62,5 dan jumlah saham beredar kembali naik menjadi 24,65 miliar saham.

Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp12,5. Adapun saat ini harga saham BBCA saat ini berkisar pada Rp32.000 per saham.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan BCA melihat bahwa investor ritel termasuk investor muda di pasar modal Indonesia memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi saham BBCA.

Jahja berharap dengan adanya aksi korporasi ini harga saham BCA dapat lebih terjangkau oleh investor retail.

"Aksi korporasi pemecahan saham tersebut dilandasi juga oleh komitmen BCA dalam mendukung perkembangan pasar modal Indonesia," ujar Jahja dalam keterangan resmi pada Kamis (23/9/2021)

Seperti diketahui, proses stock split mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku. Setelah mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB, BCA akan berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk memproses stock split yang diperkirakan akan selesai pada bulan Oktober 2021.

Dengan aksi stock split yang dilakukan pada tahun ini, maka BBCA akan mencetak rekor emiten perbankan paling banyak yang melaksanakan stock split.

Selain BCA, tercatat ada lima entitas perbankan yang melaksanakan aksi stock split. Di antaranya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. yang melakukan aksi stock split pada 8 September 1997.

Selanjutnya, PT Bank Pan Indonesia Tbk. yang tercatat tiga kali melakukan aksi stock split yakni Mei 1997, Oktober 1999, dan September 2002. Berikutnya, PT Bank UOB Indonesia yang melakukan stock split pada Desember 2002.

Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melakukan stock split pada September 2017. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pernah mengalami dua kali pemecahan saham yaitu pada Januari 2011 dan November 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini