Kominfo Ingin Startup Beri Solusi Bagi Permasalahan di Indonesia

Bisnis.com,25 Sep 2021, 15:54 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi startup/

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berharap kehadiran startup di Indonesia bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan dengan mengandalkan kearifan lokal.

Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Kementerian telah menggagas gerakan nasional Ignition 1000 Startup Digital. Terlebih, dalam beberapa tahun terakhir yang bahkan di tengah pandemi pertumbuhan perusahaan rintisan tetap masif.

"Harapannya kita bisa jadi negara yang menguasai teknologi startup. Karena ada banyak permasalahan di Indonesia pada proses transformasi seperti saat ini," kata Semuel, Sabtu (25/9/2021).

Dia menuturkan saat ini sudah sangat banyak perusahaan rintisan digital yang hadir di Indonesia namun masih memiliki fokus layanan di kota-kota besar seperti kota tier 1 dan tier 2.

Menurutnya, potensi di kota tier 3 dan tier 4 yang belum tersentuh oleh para perusahaan rintisan yang kini ada, diharapkan bisa digali potensinya oleh para talenta digital yang mengikuti gerakan nasional Iginition 1000 Startup Digital.

Semuel menyebut ada 1.160 startup digital ikut berpartisipasi dalam acara yang terdiri dari seminar hingga workshop yang dihelat secara hibrid. Adapun, gerakan itu berbasiskan dua tema yaitu tematik dan daerah.

Untuk skema startup daerah, ada 20 daerah yang dipetakan dan didalami permasalahannya dan diharapkan bisa ada solusi tepat lewat pendekatan kearifan lokal.

Startup juga nantinya akan diperkenalkan dengan model bisnis lainnya sehingga ekosistem yang kini ada bisa diperkuat dengan model bisnis yang belum tersedia.

"Kita kenalin juga bisnis itu gak cuma B2B atau B2C tapi juga ada C2G atau B2G. Ini bisnis yang belum pernah digarap, kan pemerintah juga butuh transformasi digital. Ini kita butuh solusi lainnya, kita juga mau membukakan wawasan teman-teman [peserta]," ujar Semuel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini
'