Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendukung platform teknologi finansial (tekfin/fintech) urun dana atau securities crowdfunding memperbesar perannya dalam mendukung akses permodalan UMKM.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengungkap hal ini ketika membuka Bizhare Investment Conference 2021 besutan platform SCF berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertama di Indonesia, PT Investasi Digital Nusantara atau Bizhare, Sabtu (25/9/2021).
Ma'ruf secara spesifik berharap fintech SCF mampu mendukung permodalan UMKM di ekosistem syariah atau industri halal, menilik Bizhare sendiri telah memiliki produk syariah.
Pasalnya, Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar di sektor ekonomi dan keuangan syariah. Oleh sebab itu, dukungan terhadap ekosistem keuangan syariah pun tengah digenjot pemerintah, salah satunya pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Selain itu, pembenahan bank wakaf mikro, rumpun koperasi simpan pinjam syariah seperti Baitul Maal wa Tamwil dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah, dana sosial syariah, serta transformasi wakaf dari sisi bentuk dan pengelolaannya.
"Dengan potensi yang kita miliki dan kolaborasi semua pemangku kepentingan, kita harapkan ekonomi dan keuangan syariah mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan mampu berkontribusi lebih besar buat perekonomian nasional," jelasnya.
Adapun, ekosistem keuangan syariah konvesional maupun fintech yang semakin kuat, harapannya ikut mendukung percepatan program pemerintah untuk UMKM syariah.
Misalnya, kawasan industri halal atau zona halal, penyederhanaan perizinan, pembinaan akses pembiayaan dan pemasaran, sertifikasi, serta mendorong kemitraan usaha kecil dan usaha besar.
Turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno yang berharap fintech SCF mampu lebih dalam mendukung pelaku usaha ekonomi kreatif.
Pasalnya, berdasarkan catatan Kemenparekraf, masih ada 92,73 persen usaha kreatif masih menggunakan modal sendiri, baru sebesar 24,4 persen yang sudah bisa mengakses pinjaman bank, dan 0,66 persen berasal dari venture capital.
"Kami lewat Direktorat Akses Pembiayaan pun mendukung digitalisasi pembiayaan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif. Salah satunya FinCoin yang membantu para pelaku untuk dapat memanfaatkan layanan fintech urun dana, ECF dan SCF. Program ini sudah berjalan di Medan dan Bandung sejak 2020, dan rencananya akan kami tingkatkan," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Sandi ini sendiri melihat bahwa beberapa segmen usaha kreatif yang cocok segera meluncur bersama fintech SCF, yaitu kuliner, kriya, dan fashion.
Pasalnya, permodalan via fintech SCF terbilang strategis, karena tidak ada kewajiban agunan, hanya membutuhkan platform online, dan bisa terhubung ke investor-investor di seluruh Indonesia.
Sekadar informasi, fintech SCF atau sebelumnya disebut equity crowdfunding merupakan platform yang melayani penerbitan saham atau surat utang dari suatu proyek atau ekspansi bisnis UMKM dan usaha rintisan (startup) yang disebut 'Penerbit'.
Platform kemudian mempertemukan mereka dengan para investor yang disebut 'Pemodal', di mana setelah menyetorkan dana, Pemodal akan menerima imbalan dalam bentuk kepemilikan saham, kemudian mendapat keuntungan dari pembagian dividen atas keuntungan usaha tersebut dalam periode waktu tertentu sesuai perjanjian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel