IHSG Masih Rentan, Rekomendasi Saham ERAA, WIKA, ADRO Besok

Bisnis.com,27 Sep 2021, 21:11 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Artha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan besok, Selasa (28/9/2021).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan di zona merah dengan melemah 0,36 persen atau 22,32 poin sehingga parkir di level 6.122,50 pada akhir perdagangan Senin (27/9/2021).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebutkan pergerakan IHSG ditutup melemah mengalami koreksi setelah menguat sejak pertengahan pekan lalu.

Menurutnya pelemahan diakibatkan adanya kekhawatiran akan segera dilakukannya tapering oleh The Fed, serta minimnya sentimen dari dalam negeri.

Adapun pada perdagangan besok, Dennies memprediksi IHSG melanjutkan pelemahan. Dia menjelaskan secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan penguatan volume dan stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.

“Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran tapering serta minimnya sentimen dari dalam negeri,” tulis Dennies dalam riset hariannya, dikutip Senin (27/9/2021).

Untuk perdagangan, Selasa (28/9/2021), Artha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan support 6.099 dan 6.077 serta resistance 6.185 dan 6.142.

Berikut sejumlah saham yang dapat dicermati untuk esok hari:

ERAA PT Erajaya Swasembada Tbk. (Target Price: 660 – 680)
Entry Level: 620 – 640
Stop Loss: 610
Mengalami koreksi, breakdown support. Sell/Take Profit.

WIKA PT Wijaya Karya Tbk. (Target Price: 1.225 – 1.250)
Entry Level: 1.150 – 1.170
Stop Loss: 1.135
Candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan.

ADRO PT Adaro Energy Tbk. (Target Price: 1.560 – 1.600)
Entry Level: 1.480 – 1.510
Stop Loss: 1.465
Breakout resistance dengan volume tinggi dan didukung kenaikan harga batubara. Berpotensi melanjutkan penguatan.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini