Produk Unit-linked Sumbang Pertumbuhan Premi Sinarmas MSIG Life 

Bisnis.com,27 Sep 2021, 19:05 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Sinarmas MSIG Life Public Expose 2021. Jajaran direksi dari kiri ke kanan Andrew Bain (Direktur), Shinichiro Suzuki (Wakil Presiden Direktur), Wianto Chen (Presiden Direktur), Herman Sulistyo (Direktur), Gideon (Direktur). /Dokumen Humas Sinarmas MSIG

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) mencatatkan pertumbuhan premi yang melonjak sepanjang semester I/2021. Pertumbuhan premi didorong produk unit-linked. 

Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan, perusahaan membukukan pendapatan premi bruto senilai Rp1,9 triliun sepanjang semester I/2021 atau naik 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi produk, pertumbuhan perolehan premi ini didorong oleh produk unit-linked.

"Unit-linked tumbuh 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara produk tradisional tumbuh 20 persen.  Saya lihat ada dua hal. Untuk yang tradisional ini didorong karena memang demand naik karena kesadaran masyarakat terutama akibat kondisi Covid-19. Untuk single premium dan unit-linked ini banyak dipengaruhi situasi market," katanya menjawab pertanyaan Bisnis, baru-baru ini.  

Secara industri, perolehan premi dari produk unit-linked yang masih menunjukkan kinerja positif sepanjang semester I/2021. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat sampai dengan Juni 2021, pendapatan premi produk unit-link industri asuransi jiwa mencapai Rp64,44 triliun atau tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontribusinya mencapai 62 persen terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, tumbuhnya kinerja dan besarnya kontribusi tersebut menunjukkan produk unit-link masih diminati dan menjadi primadona masyarakat. Terkait banyaknya kasus atau komplain yang muncul terkait produk unit-link ini, dia percaya dapat ditangani dengan baik oleh perusahaan-perusahaan asuransi jiwa.

"Ada nasabah yang sebetulnya happy dengan unit-link, yang kebutuhan asuransinya terjawab dengan produk ini dan ternyata produknya masih jadi produk utama, hampir 2/3 produk asuransi jiwa yang ada di market Indonesia adalah PAYDI," ujar Budi, belum lama ini.

Dia juga menyebut, premi bisnis lanjutan yang didominasi produk unit-linked juga masih tumbuh positif. Premi bisnis lanjutan sepanjang semester I/2021 tercatat mencapai Rp36,7 triliun atau tumbuh 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini