Bisnis.com, JAKARTA - Generasi Z atau Gen Z atau mereka yang lahir antara 1995 dan 2010 merupakan generasi terbesar di dunia secara global harus berhati-hati dalam mengatur keuangan.
Haim Israil, kepala Investasi Tematik Riset Global bank of America, mengatakan Gen Z memiliki kekuatan finansial yang kuat dan teliti terkait dengan uang.
Namun di sisi lain, Israil menuturkan Gen Z berpotensi lebih konsumtif ketika generasi sebelum mereka - baby boomers dan silent generation - mewariskan kekayaan yang besar.
Bila tidak dikontrol, Israil menilai sikap konsumtif dan boros dapat menimbulkan suatu masalah keuangan, salah satunya adalah utang. Dari analisa Israil, ada 3 hal yang kegiatan yang dapat membuat Gen Z terlilit utang.
Pertama adalah gaya hidup. Gaya hidup menjadi penyebab utama dari masalah keuangan yang banyak dialami oleh Gen Z. Meski memiliki kekuatan finansial, namun jika tidak bisa mengontrol diri bisa membuat Gen Z terlilit utang.
Salah satu kebiasaan yang bisa masalah keuangan adalah nongkrong di tempat-tempat yang fancy hampir setiap hari.
Kedua, ketergantung dengan kartu kredit. Kebiasaan menggunakan kartu kredit untuk pembelian barang yang tidak terlalu penting bisa menyebabkan masalah keuangan, misalnya menggunakan kartu kredit untuk membeli makan atau minum di kafe atau resto, belanja bulanan, ataupun membeli pakaian yang terlalu mahal.
Ketiga, penggunaan sistem paylater. Saat ini, banyak Gen Z yang menggunakan paylater karena memberikan kelonggaran dalam hal pembayaran saat membeli suatu barang.
Namun, tanpa disadari tagihan paylater bisa membengkak dan menimbulkan masalah keuangan karena pada dasarnya sistem paylater sama dengan sistem pada kartu kredit konvensional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel