IHSG Masih Tertekan, Cermati Saham-Saham Sektor Batu Bara

Bisnis.com,28 Sep 2021, 07:39 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak di zona merah pada perdagangan Selasa (28/9/2021). Di sisi lain, lonjakan harga batu bara menjadikan saham-saham pada sektor ini patut dicermati.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menutup perdagangan Senin kemarin di zona merah dengan melemah 0,36 persen atau 22,32 poin dan parkir di level 6.122,50.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, salah satu sentimen penekan pergerakan IHSG kemarin adalah koreksi sejumlah harga komoditas seperti timah, CPO, nikel dan emas.

Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury sebanyak 2,03 persen ke level 1,491 persen juga menambah sentimen negatif untuk pergerakan IHSG. Imbal hasil Treasury AS sempat menyentuh level tertinggi tiga bulan di 1,516 persen.

Edwin menambahkan, pada hari ini semua mata investor tertuju kepada kenaikan tajam harga batu bara sebesar +.14% ke level US$204.75 per ton untuk pengiriman bulan Oktober. Hal ini akan mendorong naik harga saham berbasis batu bara seperti ADRO, ITMG, PTBA, dan HRUM.

“Jika dikombinasikan dengan kenaikan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar +0.21 persen serta naiknya harga minyak sebesar 1.97 persen, hal ini berpotensi menjadi penahan IHSG untuk bergerak sideways,” jelas Edwin dalam riset hariannya.

Untuk hari ini, Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6.070 – 6.161. Sejumlah saham yang dapat dicermati menurut Edwin adalah PURA, UNTR, ADRO, ITMG, PTBA, HRUM, LSIP, PGAS, MEDC, PRDA, WIKA, AALI, dan BSDE.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini