Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) berencana kembali menerbitkan oligasi berwawasan lingkungan atau Green Bond pada 2022.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad mengungkap bahwa hal ini merupakan salah satu upaya diversifikasi sumber pendanaan untuk terus memperbesar pengaruh perseroan di ranah proyek-proyek berkaitan Sustainable Development Goals (SDGs).
"Selain dari development partner dan filantropi, menjangkau capital market juga perlu. Tahun depan kami berencana menerbitkan green bond atau SDG bond, dengan harapan penyaluran ke proyek-proyek SDGs dari PT SMI bisa terus meningkat," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (28/9/2021).
Sekadar informasi, PT SMI merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan 'obligasi hijau' lewat Green Bond Berkelanjutan I SMI Tahap I tahun 2018 senilai Rp500 miliar, bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Green Bond senilai Rp3 triliun.
"Tergetnya di kisaran minimal Rp1 triliun, lebih besar dari yang kemarin. Kami optimistis melihat animo investor global mereka terkait green bond dan SDG bond yang mulai membesar, awareness juga meningkat, sehingga kami yakin trennya akan menular juga ke investor lokal," tambahnya.
Sebagai contoh, tren ini juga tercermin dari kesuksesan pemerintah menerbitkan surat utang negara (SUN) berdenominasi mata uang asing atau global bond bertema SDGs dalam Euro.
Tepatnya, RIEUR0334 dengan nominal EU€500 juta, bertenor 12 tahun atau jatuh tempo pada 23 Maret 2034, memiliki tingkat kupon 1,30 persen dan imbal hasil (yield) 1,351 persen.
Edwin optimistis awareness investor yang meningkat akan ikut membawa minat mereka ke green bond atau SDG bond besutan PT SMI, karena termasuk barang langka dan diterbitkan perseroan yang memiliki rating terjaga di "idAAA".
Adapun, memperbesar porsi pembiayaan untuk infrastruktur dan proyek berkelanjutan juga merupakan amanat pemerintah yang mempercayai PT SMI sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan.
Terlebih, pengalaman PT SMI sudah terbukti karena selama kurun waktu 2010 hingga akhir 2020, perusahaan yang juga tercatat sebagai entitas pertama di Asia Tenggara yang terakreditasi oleh Green Climate Fund (GCF) ini telah merealisasikan 31 proyek berbasis SDGs kepada badan usaha, dengan total komitmen sebesar Rp9,8 triliun.
Proyek-proyek ini mencakup 26 proyek pembangkit listrik energi terbarukan dan ramah lingkungan senilai Rp5,6 triliun, 3 proyek transportasi urban ramah lingkungan senilai Rp3,5 triliun, dan 2 proyek sistem penyediaan air minum senilai Rp700 miliar.
Selain itu, PT SMI juga dipercaya Kemenkeu untuk mengelola platform SDG Indonesia One (SIO) sebagai wadah mengkombinasikan dana publik dan privat melalui skema blended finance untuk proyek SDGs, yang kini telah menghimpun US$3,27 miliar dari 33 mitra strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel